Kudus (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, atas kinerjanya dalam pembebasan lahan untuk Bendungan Logung.
"Kami berikan apresiasi yang tinggi terhadap Pemkab Kudus karena pembebasan tanahnya lebih dari 90 persen," ujarnya di sela-sela meninjau lokasi pembangunan Bendungan Logung di Kabupaten Kudus, Jumat.
Menkeu Sri Mulyani hadir ke Kudus bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono serta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Bupati Kudus Musthofa bersama jajarannya juga turut menyambut kehadiran rombongan menteri tersebut.
Sri Mulyani mengungkapkan peranan pemerintah dalam hal penyediaan anggaran melalui APBN untuk seluruh konstruksinya.
"Kerja sama antara pemda dan pusat yang baik seperti ini, tentunya perlu dijaga sehingga nantinya bisa melaksanakan perencanaan proyek dan kemudian pembiayaannya sesuai dengan kebutuhan proyek tersebut," ujarnya.
Menurut dia, proyek pembangunan bendungan yang membutuhkan waktu cukup lama akan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Hal demikian, kata dia, terlihat dari potensi lahan pertanian yang bakal dialiri air irigasi.
"Jika sebelumnya hanya tersedia saluran irigasi seluas 2.500 hektare, dengan adanya bendungan bertambah menjadi 5.355 hektare," ujarnya.
Selain itu, kata dia, keberadaan bendungan tersebut juga akan menyumbang ketersediaan air baku yang penting bagi masyarakat.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kata Sri Mulyani, bendungan tersebut juga bisa menyuplai air untuk kebutuhan rumah tangga hingga 150.000 keluarga.
Hal itu, kata dia, salah satu bentuk proyek yang secara sosial memiliki nilai tinggi, sedangkan secara ekonomi bisa mendukung Kabupaten Kudus sebagai salah satu daerah yang menyumbangkan ekonomi terbesar di Indonesia.
Bupati Kudus Musthofa menyampaikan terima kasih atas apresiasi dari Menkeu Sri Mulyani.
"Pembebasan lahan untuk pembangunan bendungan sudah menjadi kewajiban saya sebagai Bupati Kudus untuk mendukung program presiden," ujarnya.
Apalagi, kata dia, masyarakat sesungguhnya juga menunggu pembangunan Bendungan Logung sejak 1971.
Ia mengaku bersyukur hal itu bisa direalisasikan karena manfaat bendungan tentunya meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di bidang pertanian dan pariwisata.
"Bahkan, keberadaan bendungan tersebut juga bisa mencegah banjir di wilayah timur," ujarnya.
Sebagai bupati, dia mengaku, tidak henti-hentinya untuk belajar mendengar, melihat, dan merasakan apa yang menjadi keinginan masyarakat.
Mega proyek pembangunan Bendungan Logung dengan kontrak tahun jamak tersebut, dianggarkan pemerintah pusat lewat APBN Rp604,15 miliar.
Bendungan Logung membutuhkan lahan seluas 196 hektare, tersebar di Desa Tanjungrejo dan Honggosoco (Kecamatan Jekulo), Desa Kandangmas dan Rejosari (Kecamatan Dawe), serta lahan milik Perum Perhutani.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017