Berlin (ANTARA News) - Manajer Werder Bremen, Klaus Allofs, Selasa waktu setempat menyatakan, semuanya belum usai meskipun timnya kini memiliki defisit 0-3 saat akan menghadapi pertandingan kedua semifinal Piala UEFA melawan Espanyol.
Bremen pada pertandingan pertama pekan lalu kalah setelah Espanyol mencetak gol melalui Moises Hurtado, Walter Pandiani dan Ferran Corominas.
Namun, Allofs menyatakan timnya akan tampil menyerang sejak awal peluit babak pertama berbunyi pada pertandingan Kamis nanti di Weserstadion.
"Kekalahan itu cukup membuat langkah kami berat dalam pertandingan kedua," katanya.
"Tapi itu belum usai dan kami harus bertarung dengan gigih, tanpa memperdulikan hasil yang lalu, kami harus menyerang sejak awal," tambahnya.
Sejarah pernah menggambarkan saat Espanyol difavoritkan setelah menang 3-0 pada pertandingan pertama, namun akhirnya tim itu tersingkir pada Piala UEFA pada 1988 ketika kalah pada dengan skor yang sama pada pertandingan kedua melawan Bayer Leverkusen di BayArena, dan juga kalah saat adu penalti.
Tim Spanyol itu tidak perlu takut dengan gambaran masa lalu, karena saat ini Espanyol belum mengalami satu kekalahanpun di Piala UEFA musim ini, dan baru kemasukan tiga gol dalam tiga kemenangannya serta tiga kali bermain seri. Dua pertandingan diluar kandang mereka berakhir dengan seri 0-0.
Namun Bremen mempunyai prestasi hebat dalam pertandingan kandang di Eropa, tim itu memenangi lima pertandingan terakhir Eropa di Weserstadion sejak bermain seri 1-1 melawan Barcelona pada pertandingan grup Liga Champion UEFA.
Bremen baru kemasukan dua kali di kandang di Eropa di seluruh musim dan memiliki dua kali kemenangan Piala UEFA, mengalahkan Ajax 3-0 pada awal kompetisi dan Alkmaar 4-1 pada perempatfinal.
Bremen mungkin cukup terganggu dengan penampilan striker bintang Miroslav Klose yang sedang bimbang akan hengkang ke Bayern Munich.
Sedangkan Espanyol akan tampil tanpa playmaker berpengalaman Ivan De la Pena yang ditarik dari lapangan saat pertandingan pertama dan belum pulih dari cedera betis, demikian AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007