Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) akan membagikan 23,044 juta unit paket perdana program konversi minyak tanah ke elpiji berupa kompor dan tabung 3 kg pada tahun 2009 kepada kepala keluarga yang berlokasi di 14 provinsi.

"Elpiji yang dibutuhkan buat perdana dan refill pada 2009 mencapai 1,682 juta ton dengan target penarikan minyak tanah 4,168 juta kiloliter," kata Koordinator Sosialisasi Tim Konversi Pertamina Hermansyah YN di Jakarta, Rabu.

Ke-14 propinsi tersebut adalah Jawa Timur dengan target 6,78 juta paket perdana, Jawa Tengah dan Yogyakarta 5,51 juta, Jawa Barat 3,16 juta, Sumatera Utara 2,04 juta, dan Lampung 1,29 juta.

Selanjutnya, Sulawesi Selatan 1,18 juta paket perdana, Sumatera Selatan 937 ribu, Aceh 529 ribu, Riau 514 ribu, Kalimantan Timur 456 ribu, Banten 403 ribu, Bali 237 ribu, dan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta 5.980 paket.

Pada tahun 2007, sebanyak 3,976 juta paket telah dibagikan di Pulau Jawa dan 2008 mencapai 15,038 juta paket.

Hermansyah juga mengungkapkan, kebutuhan elpiji pada Desember 2009 akan mencapai 12.324 ton per hari atau naik dibandingkan posisi Desember 2008 sebesar 7.962 ton per hari.

Tingkat konsumsi akhir 2009 tersebut terdiri dari tabung 3 kg yang mendapat subsidi mencapai 7.770 ton per hari dan nonsubsidi yakni tabung 12 kg, 50 kg, dan curah sebesar 4.553 ton per hari.

Khusus di Pulau Jawa, kebutuhan elpiji pada Desember 2009 mencapai 9.907 ton per hari yang terdiri dari subsidi 6.478 ton per hari dan nonsubsidi 3.429 ton per hari.

Secara total, pada tahun 2009, konsumsi elpiji diperkirakan mencapai tiga juta ton yang terdiri 1,6 juta ton bersubsidi dan 1,4 juta ton nonsubsidi. Sedang, pada tahun 2008, total penjualan mencapai 1,85 juta ton yang 600.000 ton di antaranya berupa tabung 3 kg.

Nilai penghematan yang didapat dari program konversi 2008 mencapai Rp9,148 triliun. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009