Padang (ANTARA News) - Menteri Perindustrian RI Fahmi Idris, mengatakan pasar dunia sering menolak ekspor gambir, kayu manis, dan karet asal Indonesia, karena kualitasnya rendah akibat dari petani dan pedagang mencampur produknya dengan tanah liat dan bokar, dan karakter jelek tersebut sulit diubah. "Perubahan karakter jelek itu perlu kesadaran sendiri, namun gerakan sosialisasi juga perlu terus dilakukan ke berbagai pihak agar komoditi ekspor asal Indonesia kembali diminati," kata Fahmi Idris dalam kuliah umum di Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat, Rabu. Komoditi ekspor Sumbar dan sejumlah daerah lainnya di Indonesia pada kasus tertentu seperti gambir, kulit manis dan karet tidak diminati karena produknya sering dipalsukan sehingga pasar dunia terus menolaknya. Menurut dia, pemulihan mental petani melalui sosialisasi diperlukan sebab bisnis dengan menipu jelas merugikan pembeli dampaknya petani juga merugi. "Runtuhnya kepercayaan pasar dunia pada petani dan pedagang, satu masalah besar yang perlu perhatian bersama, sehingga barang ekspor harus memenuhi standar," katanya. Petani dan pedagang di Indonesis adalah umat beragama, dan sikap memalsukan produksi tersebut jelas sangat dilarang agama. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007