Manado (ANTARA News) - Perjanjian Kemitraan Indonesia dan Jepang dalam bentuk Economic Partnership Agreement (EPA) sudah masuk tahap finalisasi, tinggal menunggu tandatangan Presiden. "Kalau sudah ditandatangani, diharapkan kerjasama ini sudah dapat dilaksanakan pada tahun 2007 atau paling lambat awal tahun 2008,"kata Direktur Kerjasama Bilateral I Departemen Perdagangan, Ir Sondang Anggraini, MA, seusai Seminar EPA di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Rabu. EPA merupakan komplementer untuk kerjasama regional lebih luas seperti ASEAN plus, APEC dan WTO putaran pembangunan Doha, dengan titik berat kerjasama di bidang perdagangan barang dan jasa, investasi dan bisnis, serta peningkatan kapasitas bagi Indonesia. Elemen utama EPA bagi Indonesia adalah peningkatan akses pasar produk ekspor ke Jepang, kemajuan peningkatan kapasitas untuk memperbaiki daya saing Indonesia secara menyeluruh. "EPA dapat meningkatan investasi Indonesia dari Jepang serta meningkatkan kapasitas daya saing Indonesia secara umum maupun di sektor-sektor tertentu, seperti standarisasi produk dan testing, kebersihan dan standar kesehatan untuk produk makanan dan minuman,"kata Anggraini. Selain itu, wadah EPA juga akan mengatur pelatihan keterampilan dan teknologi di sektor manufaktor yang akan meningkatkan mutu produk Indonesia di pasar domestik dan internasional, begitu pula peningkatan kapasitas dibidang energi, industri, pertanian, promosi ekspor dan investasi serta juga pengembangan UKM.Sedangkan, kepentingan Jepang dengan adanya EPA, terutama karena Indonesia merupakan negara terbesar di kawasan ASEAN dan secara ekonomi, politik dan geografi sangat strategis, demikian pula kepastian hukum berinvestasi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007