Palu (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu, meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tawaeli di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), dalam rangka meningkatkan konversi penggunaan Bahan Baku Minyak (BBM). Proyek PLTU Taweili ini sudah dibangun sejak 2004, untuk tahap pertama unit 1x15 MW sudah beroperasi secara komersial tahun lalu, dan pada tahap dua unit 1x15 MW akan dioperasikan pada Juli 2007, kata Presiden di Palu. Dalam peresmian PLTU itu, Presiden didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu, antara lain Menteri ESDM Poernomo Yusgiantoro, Menneg BUMN Sugiharto, Menteri PU, Joko Kirmanto dan juga Dirut PLN Eddie Widiono. PLTU Taweili yang konstruksinya dibangun oleh Shandong Machinary I&E Group Corporation (SMIEC) bekerjasama dengan kontraktor lokal PT Adhi Karya. Nilai investasi dalam proyek pembangunan kelistrikan yang melibatkan pihak swasta itu mencapai 29,5 juta dolar AS setara dengan Rp275 miliar. Proyek tersebut kata Presiden, merupakan proyek murni swasta yang pembiayaannya berasal dari pinjaman BNI dan equity perusahaan. Investor swata itu antara lain PT Pusaka Jaya Palu Power yang terikat oleh PPA (Power Purchase Agreement) dengan PLN tanggal 29 Februari 2007. "Kita juga mengucapkan terimakasih kepada Pak Luhut Panjaitan, mantan Menteri Perindusrian dan Perdagangan, yang saat ini telah membangun proyek kelistrikan di daerah ini," katanya. Pembangunan kelistrikan itu, kata Presiden dapat mengurangi krisis listrik di daerah dan menekan penggunaan subsidi BBM, karena bahan bakarnya menggunakan non-BBM. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007