Rapat terbatas siang hari ini akan fokus melakukan evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di provinsi Sumatera Utara. Saya melihat kuncinya ada pada percepatan pembangunan infraksturktur baik pelabuhan, bandara maupun ja
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur menjadi kunci bagi kesejahteraan provinsi Sumatera Utara.
"Rapat terbatas siang hari ini akan fokus melakukan evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di provinsi Sumatera Utara. Saya melihat kuncinya ada pada percepatan pembangunan infraksturktur baik pelabuhan, bandara maupun jalan tol," kata Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden Jakarta, Kamis.
Rapat itu membahas mengenai Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di provinsi Sumatera Utara termasuk penyelesaian berbagai hambatan yang terjadi pada proyek-proyek infrastruktur.
"Secara geografis, Sumatera Utara memiliki posisi yang sangat strategis karena berada di jalur palayaran internasional Selat Malaka yang dekat dengan Singapura, Malaysia dan Thailand. Dengan posisi yang strategis itu, provinsi Sumatera Utara bisa dikembangkan menjadi hub internasional yang selanjutnya akan ikut menggerakkan perekonomian wilayah-wilayah lain di pulau Sumatera," ungkap Presiden.
Menurut Presiden, pembangunan infrastruktur transportasi bukan hanya akan mempermudah konektivitas antarwilayah di Sumatera Utara tapi juga bisa mendorong laju pertumbahan daerah lain agar lebih cepat lagi.
"Saya yakin kesiapan infrastruktur akan berdampak pada kecepatan pengembangan kawasan ekonomi khusus di Sei Mangke maupun kawasan industri khusus lainnya yang sedang kita siapkan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi di Sumatera," jelas Presiden.
Presiden juga mengingatkan mengenai pemerataan pembangunan antarwilayah di Sumatera Utura sepanjang pesisir timur, tengah, sampai barat.
"Misalnya provinsi Sumatera Utara memiliki Danau Toba yang harus kita garap secara serius sebagai kawasan destinasi wisata. Pengembangan sektor pariwisata ini perlu didukung bukan hanya oleh kesiapan akses transportasi seperti bandara dan jalan tapi perlu juga dilakukan penataan kawasan, pembangunan infraktruktur penunjang seperti hotel, restoran dan memperbanyak atraksi wisata serta peningkatan kemampuan SDM," ungkap Presiden.
Pengembangan sektor pariwisata di kawasan Danau Toba pun betul-betul diperhatikan agar bisa berdampak terhadap ekonomi rakyat terutama sektor Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM).
"Hanya dengan cara itu pengembangan sektor pariwisata dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran, memperkecil ketimpangan dan meningkatkan kesejahteraan," tegas Presiden.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan pada 8 Januari 2016, ada 10 proyek strategis nasional di Sumatera Utara.
Proyek-proyek itu adalah (1) Jalan Tol Medan - Binjai (16 kilometer) - bagian dari 8 ruas Trans Sumatera; (2) Jalan Tol Kisaran - Tebing Tinggi - bagian dari 8 ruas Trans Sumatera; (3) Kereta Api Tebing Tinggi - Kuala Tanjung yang merupakan bagian dari Jaringan Kereta Api Trans Sumatera; (4) Pengembangan pelabuhan internasional Kuala Tanjung; (5) Pembangunan Pipa Gas Belawan - Sei Mangkei kapasitas 75 mmscfd dengan panjang 139,24 kilometer.
Selanjutnya (6) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mebidang; (7) Bendungan Lausimeme; (8) Pembangunan Kawasan Industri Prioritas Kuala Tanjung dan Sei Mangkei; (9) Percepatan infrastruktur transportasi, listrik, dan air bersih untuk 10 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Prioritas Danau Toba dan (10) proyek pembangunan Smelter Kuala Tanjung.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017