Batam (ANTARA News) - Pengelola Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, menyingkirkan tiga pesawat yang sudah tidak beroperasi dari kawasan apron agar tidak mengganggu aktivitas pesawat lainnya yang aktif dioperasikan.
"Satu pesawat milik Sky Aviation jenis Shukoi Super Jet-100 sudah kami singkirkan. Yang dua lainnya juga akan disingkirkan," kata General Manager Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso di Batam, Rabu.
Ia mengatakan dua pesawat lain yang akan disingkirkan adalah Boeing 737-300 milik New Jatayu Air, dan pesawat kargo Antonov berukuran cukup besar yang lama tidak dioperasikan lagi.
Ketiga pesawat berbadan sedang tersebut berada di ujung apron lama sisi kiri bandara dekat dengan terminal Kargo Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
"Semua pesawat itu juga akan disingkirkan ke ujung taxiway posisinya sebelah kanan. Posisinya menghadap runway pada ujung kanan," kata dia.
Pemindahan tersebut, kata dia, juga karena segera dioperasikannya apron baru yang juga dibangun pada sisi kiri apron lama dimana pesawat itu berada.
"Artinya kalau tidak disingkirkan pesawat itu berada pada tengah-tengah apron. Jadi harus disingkirkan agar tidak mengganggu operasional pesawat lain yang aktif terbang," kata Suwarso.
Sebelumnya tim dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sudah turun ke Batam untuk meninjau hasil pembangunan apron baru yang sudah selesai dibangun pada 31 Desember 2016.
Tim meninjau kondisi bangunan seluas 240x150 meter dengan biaya Rp70 miliar, lampu penerangan yang digunakan untuk operasional bandara tersebut.
"Harapan kami sertifikat operasionalnya segera keluar akhir bulan ini. Sehingga akan mampu menampung lebih banyak lagi pesawat," kata Suwarso.
Pewarta: Larno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017