Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena pembelian teknis dan pelemahan dolar AS mendukung logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Maret naik 7,7 dolar AS atau 0,63 persen, menjadi menetap di 1.233,10 dolar AS per ounce.
Para analis mencatat bahwa logam mulia mencapai tingkat dukungan teknis (technical support level) penting 1.218 dolar AS, yang memicu lompatan dalam harga emas, membawanya naik kembali. Selain itu, indeks dolar AS turun 0,05 persen menjadi 101,18 pada pukul 18.05 GMT.
Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Investor percaya bahwa reli ini cenderung berumur pendek karena Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen mengisyaratkan kepada Kongres selama kesaksian pada Rabu (15/2) bahwa ia melihat inflasi meningkat.
Karena Fed merasa berkewajiban mengendalikan inflasi dan meningkatkan pekerjaan, ini bisa mengakibatkan kenaikan suku bunga lebih cepat daripada yang perkiraan.
Pada Rabu (15/2), peluang untuk kenaikan suku bunga telah meningkat secara signifikan. Investor percaya Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,75 ke 1,00 paling cepat selama pertemuan FOMC Mei.
Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikan suku bunga dari 0,75 ke setidaknya 1,00 adalah 27 persen pada pertemuan Maret dan 50 persen untuk pertemuan Mei.
Logam mulia diletakkan di bawah tekanan karena Dow Jones Industrial Average AS naik 85,55 poin, atau 0,42 persen pada pukul 18.05 GMT.
Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik karena investor mencari tempat yang aman, sementara sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Perak untuk pengiriman Maret naik 7,4 sen, atau 0,41 persen, menjadi ditutup pada 17,963 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 7,7 dolar AS, atau 0,77 persen, menjadi ditutup pada 1.009,90 dolar AS per ounce.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017