Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Ketua Delegasi Parlemen Iran, Abou Torabi, di Nusa Dua, Bali, Rabu, mengusulkan, agar parlemen Indonesia melakukan perundingan dengan parlemen Amerika Serikat (AS) dalam rangka mencari solusi masalah Irak. Selain itu, Delegasi Parlemen Iran juga mengusulkan, agar Inter-Parliamentary Union (IPU-Uni Parlemen Sedunia) yang kini tengah melangsungkan Sidang Umum ke-116 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, segera membentuk tim khusus untuk mencari solusi bagi penyelesaian masalah Irak. Tim khusus itu diusulkan diketuai oleh Agung Laksono dari Indonesia, karena pada hari Senin (30/4) awal pekan ini, Ketua DPR RI tersebut telah terpilih sebagai Presiden Majelis Sidang ke-116 IPU yang berlangsung hingga 4 Mei mendatang. Semua usulan ini disampaikan Ketua Delegasi Parlemen Iran, Abou Torabi dalam pertemuan bilateral dengan Ketua DPR RI, Agung Laksono di sela-sela sejumlah sidang komisi. Abou Torabi menambahkan, tim ini perlu dibentuk dengan melibatkan seluruh parlemen dunia, tidak hanya Indonesia. "Iran juga berharap dapat dilibatkan penuh dalam tim ini," katanya yang menambahkan, pihaknya juga mengusulkan kepada Indonesia untuk melakukan perundingan dengan parlemen AS dalam rangka mencari solusi masalah Irak. Sebagaimana diketahui, mayoritas anggota parlemen AS yang berasal dari Partai Demokrat, amat menentang pendudukan pasukan koalisi pimpinan AS di Irak serta beberapa kawasan di Timur Tengah. Delegasi Parlemen Iran juga mengetahui dengan pasti perkembangan di lingkup parlemen AS yang selama ini sangat mendukung penarikan pasukan AS dari Irak. Sementara itu, mengenai sikap parlemen Indonesia yang menentang resolusi DK PBB No 1747 tentang perluasan sanksi terhadap Iran berbeda dengan sikap pemerintah Indonesia, Abou Torabi menghargai kedua perbedaan pendapat tersebut. Dalam pertemuan bilateral itu, Agung Laksono mengakui, ada penolakan dari sejumlah anggota delegasi untuk memasukkan masalah Irak ke dalam emergency item pada draft resolusi Sidang Majelis ke-166 IPU.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007