Yahoo memastikan Rabu waktu setempat bahwa mereka telah memberi tahu para pengguna bahwa akun-akun mereka berpotensi dibobol, namun Yahoo menolak mengungkapkan berapa banyak orang yang terdampak pembobolan ini.
Yahoo mengatakan pembobolan itu dilakukan oleh pelaku bersponsor negara yang telah mencuri data pribadi dari sekitar 1 miliar akun pengguna Yahoo pada 2013 dan 2014. Data yang dicuri itu termasuk alamat email, tanggal kelahiran dan petunjuk untuk kata sandi akun.
Pembobolan marabahaya ini menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan Yahoo dan mengguncang kesepakatan yang dilakukan perusahaan ini dalam menjual jasa email, laman dan aplikasi-aplikasi mobilenya kepada Verizon Communications.
Aktivitas jahat terbaru ini melibatkan penggunaan forged cookies, yakni serangkaian data yang digunakan di web yang kadang membuat orang bisa mengakses akun-akun online tanpa memasukkan kembali kata sandi.
Sebuah pesan peringatan yang dikirimkan kepada pengguna Yahoo berbunyi, "Berdasarkan kepada penyelidikan yang tengah dijalankan, kami yakin forged cookie ini bisa jadi telah digunakan pada 2015 atau 2016 untuk mengakses akun Anda."
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017