Bitung (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Willem Rampangiley, Rabu, memantau langsung bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kota Bitung, Sulawesi Utara.
"Penanganan bencana alam di sini cepat, sehingga tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut dan ini sudah maksimal," kata Rampangiley, saat mengunjungi Bitung, Rabu.
Rampangiley mengatakan, pemerintah pusat memberikan perhatian serius terhadap bencana yang terjadi di Bitung, sehingga dia juga turun langsung memantau ke lokasi bencana, sehingga bisa mencarikan solusi bagi masalah tersebut.
Rampangiley mengatakan, pemerintah Bitung harus melakukan pendataan dengan benar dan akurat, karena nantinya akan diperlukan untuk solusi pemulihan dan mitigasi di masa yang akan datang.
"Dengan data yang akurat bisa, mempercepat penyelesaian masalah pascabencana longsor dan banjir akibat hujan deras yang terjadi," katanya.
Dia mengatakan, bencana tersebut memang berdampak sangat kompleks kepada para korban, sebab bukan hanya menimbulkan korban jiwa tetapi terhadap kehidupan sosial masyarakat diantaranya kegiatan belajar mengajar, pelayanan kesehatan dan pelayanan ibadah terganggu.
Sementara itu, Wali Kota Bitung, Maximiliaan Jonas Lomban bersama Wakil Wali Kota, Maurits Mantiri, menyampaikan terima kasih atas dukungan dan perhatian pemerintah pusat.
"Pusat sangat memperhatikan kami, terima kasih untuk semua bantuan dan perhatian, mulai dari Menko PMK Puan Maharani yang datang langsung bersama Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan sekarang Kepala BNPB tentu saja ini hal yang sangat luar biasa bagi kami," katanya.
Dia juga menyampaikan mengenai lokasi yang terkena bencana yaitu empat kecamatan Maesa, Aertembaga, Lembe Utara dan Lembe Selatan dan merusak ratusan pemukiman di tempat itu, yang mengakibatkan ribuan jiwa penduduk harus mengungsi.
Pewarta: Joyce Bukarakombang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017