Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua MPR, Amien Rais, mengatakan bahwa perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yang akan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada awal Mei 2007 tidak efektif untuk memperbaiki kinerja kabinet mengingat perombakan itu hanya bersifat tambal sulam. "'Reshuffle' baru berjalan efektif, jika Presiden mengganti menteri-menterinya yang bermasalah," katanya, usai menghadiri diskusi kebebasan pers di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, sejumlah menteri bermasalah yang harus diganti jika yang bersangkutan nyata-nyata melanggar hukum, melakukan praktik pencucian uang (money laundering), menghempaskan kepentingan bangsa dan menguntungkan pihak asing, serta menteri yang kinerjanya tidak maksimal meski sudah diberi kesempatan. Namun, saat pers bertanya siapa menteri yang "wajib" diganti, Amien enggan menyebutkannya. "Saya tidak usah menyebut nama, tetapi adalah beberapa menteri yang harus diganti," ujarnya. Sebaliknya, mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga menyayangkan sikap sebagian kalangan yang cenderung hanya menyalahkan para menteri, jika ada persoalan bangsa yang belum berhasil dituntaskan. "Itu tidak adil. Dalam peperangan, kalau terjadi kekalahan bukan prajurit yang harus disalahkan, tapi 'komandannya'," demikian Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007