Canberra (ANTARA News) - Desainer kondang Indonesia, Adjie Notonegoro, mengatakan, sebanyak 25 hingga 30 koleksi kebaya batik terbarunya siap menggebrak dunia fesyen Australia dalam pameran tunggalnya di Playhouse, Canberra Theatre Center, Jumat malam (4/5). "Sebanyak 25 hingga 30 koleksi kebaya batik yang akan ditampilkan dalam `fashion show` bertema `Batik The Heritage of Indonesia` (Batik Warisan Indonesia) ini seluruhnya merupakan koleksi terbaru saya. Untuk acara fesyen di Canberra ini, saya dan teman-teman telah melakukan persiapan sejak enam bulan lalu," katanya kepada ANTARA News di Wisma Duta II (rumah wakil Dubes RI) Canberra, Rabu. Ditemui di sela kesibukannya mempersiapkan perhelatan akbar yang akan dihadiri sedikitnya 562 orang, termasuk 88 undangan VIP itu, Adjie mengatakan, selain koleksi kebaya batik terbarunya, ia juga menampilkan songket dan tapis (Sumatera). Adjie mengatakan, 10 model menampilkan berbagai koleksi kebaya batik modern dan tradisionalnya dalam acara yang diselenggarakan KBRI Canberra bersama berbagai unsur masyarakat Indonesia di Canberra, "Garuda Indonesia", "Indo Cafe", "Java Style", "Indomedia", dan "Altelindo" itu. "Untuk acara kali ini, pembuatan kebaya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan karena bordir dilakukan dengan tangan. Bahkan untuk kebaya panjang diperlukan waktu empat setengah bulan dengan sekuen `hand painting Batik` (batik lukis tangan-red.)," katanya. Ia mengatakan, sejak lima tahun terakhir ini, baju kebaya yang merupakan warisan budaya Indonesia telah diminati para wanita muda Indonesia karena kebaya membuat wanita "tampak seksi". "Kalau dulu, berkebaya identik dengan orang tua. Kini, semakin banyak wanita Indonesia suka mengenakan Kebaya," katanya. Sementara itu, Juru Bicara yang juga Sekretaris I KBRI Canberra, Dino Kusnadi, mengatakan, pihaknya kebanjiran permintaan undangan sehingga sekitar 50 orang harus masuk "daftar tunggu" karena seluruh kursi yang ada di Playhouse, Canberra Theatre Center, telah terisi. Acara fesyen dari "House of Adjie" itu juga diisi dengan pameran bahan batik, produk furnitur dan kerajinan tangan, promosi pariwisata Indonesia, serta pagelaran tari "Sriwijaya" dan "Saman" oleh para penari profesional Indonesia yang ada di Canberra, katanya. Selain Dubes TM Hamzah Thayeb, acara yang diakhiri dengan resepsi ini juga dihadiri sejumlah pejabat pemerintah setempat, pengusaha, dan korps diplomatik asing yang ada di Canberra.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007