"Sejumlah kegiatan persiapan akhir jelang peluncuran telah diselesaikan, seperti general rehearsal dan lunch readiness review. Kedua tahapan akhir yang sangat krusial telah terlewati, kondisinya on track dan hijau," kata Direktur Network, IT and Solution Telkom Abdus Somad Arief, dalam siaran pers yang diterima Antara, di Jakarta, Senin.
Abdus Somad Arif, bersama sejumlah direksi Telkom sejak sepekan terakhir sedang berada di Kourou, Prancis, untuk memastikan persiapan peluncuran Satelit Telkom 3S tersebut.
Ia menjelaskan, "general rehearsal" menjadi bagian terpenting yang harus dilewati sebagai pengecekan akhir terhadap seluruh kondisi teknis satelit sebelum diluncurkan.
Pengecekan dilakukan dengan pengetesan sesuai cek list yang telah disiapkan. Cek list tersebut memastikan bahwa spesifikasi teknis dan fungsi-fungsi seluruh bagian satelit berada dalam kondisi baik dan dapat bekerja sebagaimana mestinya.
Sedangkan Launch Readiness Review (LRR) merupakan pengecekan dan pengetesan seluruh elemen dan perangkat pendukung peluncuran, mulai dari kondisi roket sebagai kendara peluncur yang siap meluncur hingga perangkat pendukung lainnya di area peluncuran.
"Hasil pengetesan, tidak ada kondisi yang mempengaruhi jadwal peluncuran, dan telah diambil keputusan untuk go ahead sesuai jadwal," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Abdus Somad Arief didampingi tim teknis dari Telkom diberi kesempatan untuk membubuhkan tanda tangan di atas fairing (tempat satelit) sebelum diletakkan di ujung roket peluncur.
Prosesi ini biasa dilakukan menyambut hari peluncuran Satelit yang menandakan satelit beserta roket peluncurnya telah siap diluncurkan.
"Kami berharap doa restu dari seluruh masyarakat Indonesia agar Satelit Telkom 3S dapat diluncurkan sesuai jadwal, hingga akhirnya berada di orbit di atas Indonesia dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya untuk memberikan layanan telekomunikasi yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujar Abdus Somad.
Menurut catatan, Satelit Telkom 3S ini akan menempati slot orbit 118 derajat bujur timur yang berada di atas Pulau Kalimantan yang ditempati oleh Satelit Telkom 2.
Dengan masa aktif satelit sekitar 15 tahun sejak diluncurkan, satelit Telkom 3S ini memiliki kapasitas 49 ransponder, terdiri atas 24 transponder C-Band (24 TPE), 8 transponder extended C-Band (12 TPE), dan 10 transponder Ku-band (13 TPE).
Satelit Telkom 3S diproduksi oleh Thales Alenia Space (TAS) milik Prancis, dengan roket peluncuran Ariane 5 ECA VA235 milik perusahaan peluncuran satelit Arianspace Europa.
Satelit Telkom 3S dengan investasi sekitar 300 juta dolar AS ini, diklaim dapat meningkatkan dan memperluas cakupan layanan telekomunikasi terutama di daerah-daerah terpencil yang tidak dapat dilalui kabel optik.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017