Medan (ANTARA News) - Para mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan, Rabu, mendatangi gedung DPRD Sumatera Utara dan menyatakan penolakan mereka atas upaya kapitalisasi dan liberalisasi pendidikan di tanah air. Mereka datang dengan sejumlah spanduk dan poster yang antara lain bertuliskan "BHP, Pendidikan Tingggi Semakin Tak Terjangkau", " Pendidikan Kapitalis, Rakyat Butuh Kurikulum Manusiawi", " Penjajahan di Balik RUU BHP" dan "Pendidikan Tanggungjawab Negara". Dalam pernyataan sikap yang disampaikan Dedi Wahyudi dari Gema Pembebasan Kota Medan mereka meminta pemerintah sebagai pemimpin dan pelayan umat agar serius dan tetap terlibat dalam mengurusi persoalan pendidikan. Dengan demikian, pendidikan tetap bisa diselenggarakan dengan murah dan bahkan gratis sehingga dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Pada kesempatan itu mereka juga mendesak pemerintah beserta DPR membatalkan RUU Badan Hukum Pendidikan (BHP) yang dinilai sarat kepentingan asing yang hendak mengokohkan hegemoni kapitalisme melalui kapitalisasi dan liberalisasi pendidikan di Indonesia. Gema Pembebasan juga menyatakan bahwa pemerintah mau tidak mau harus mengadopsi sistem pendidikan Islam sebagai pilihan untuk mengatasi potret buram pada dunia pendidikan serta sistem kehidupan Islam dalam mengatur persoalan-persoalan semua aspek kehidupan lainnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007