Manado (ANTARA News) - Sekitar 4.622 warga Kota Bitung, Sulawesi Utara, mengungsi akibat banjir bandang setelah hujan deras mengguyur sejak Minggu (12/2).
Banjir bandang itu menerjang wilayah empat kecamatan, dengan sekitar sembilan kelurahan terdampak, yakni Kecamatan Aertembaga (satu kelurahan), Kecamatan Maesa (dua kelurahan), Kecamatan Lembeh Utara (dua kelurahan), dan Kecamatan Lembeh Selatan (empat kelurahan).
Banjir bandang itu menghancurkan 1.132 rumah sedangkan tanah longsor menimpa 30 rumah.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini hanya dua korban luka berat dan kini tengah ditangani di rumah sakit terdekat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara (Sulut) Noldy Liow di Bitung, Senin.
Dia mengatakan pemerintah provinsi maupun Kota Bitung terus melakukan langkah penanganan termasuk menyediakan logistik maupun bantuan kesehatan untuk membantu korban banjir dan tanah longsor.
"Kami berharap warga tetap waspada, menjauhi daerah-daerah rawan banjir dan longsor apabila terjadi hujan lebat disertai angin kencang," ajaknya.
Wali Kota Bitung Maximillian Lomban menambahkan ada korban hilang namun bukan karena korban banjir bandang tetapi karena melaut dan belum pulang.
"Korban hilang saat ini masih dicari tim SAR, sementara korban banjir bandang hanya dua yang luka berat dan sedang kami tangani," katanya.
Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017