Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mochammad Riyadi, melalui keterangan tertulis mengatakan, episenter gempa bumi tersebut terletak pada koordinat 8,44 lintang selatan - 117,68 bujur timur.
"Tepatnya di Teluk Saleh, pada jarak 29 kilometer arah timur laut Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, pada kedalaman 207 kilometer," katanya
Gempa bumi tersebut juga dirasakan di wilayah Bima, NTB.
Menurut dia, dampak gempa bumi berdasarkan peta tingkat guncangan (shake map) menunjukkan bahwa wilayah Sumbawa dan Bima mengalami guncangan dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau III "Modified mercalli intensiy" (MMI).
Menurut laporan, gempa bumi ini dirasakan orang banyak dan beberapa warga sempat berlarian ke luar rumah.
"Namun dampak gempa bumi pada skala intensitas II SIG-BMKG belum berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan," ujarnya.
Riyadi menjelaskan, gempa bumi tersebut terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju 70 milimeter per tahun.
Gempa bumi di Sumbawa tersebut, termasuk dalam klasifikasi gempa bumi menengah di Zona Benioff, yaitu lajur penunjaman lempeng yang sudah menukik.
"Hasil pemodelan menurut BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami," ucapnya.
Hingga pukul 12.00 WITA, hasil monitoring BMKG, belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan (after shocks).
Meskipun demikian, Riyadi mengimbau warga di pesisir utara Sumbawa dan Bima, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pewarta: Awaludin
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017