Jeddah (Antara) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise menyerukan pentingnya perkawinan dan penguatan keluarga yang merupakan landasan dasar dalam pembangunan bangsa dan kemanusiaan.
Berbicara di KTM OKI tentang Perkawinan dan Keluarga ke-1 di Jeddah Saudi Arabia, Menteri Yohana menyampaikan bahwa perkawinan dan nilai-nilai institusi keluarga harus dipertahankan untuk memastikan tumbuh kembang dan pembentukan karakter seseorang.
“Kita juga harus mengakui bahwa keluarga, ketahanan keluarga, dan nilai-nilai keluarga berperan sangat penting sebagai titik awal dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial dan pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Menteri Yohana di Jeddah, Senin (13/2).
KTM OKI tentang Perkawinan dan Keluarga ke-1 dilaksanakan di Jeddah dan dihadiri oleh 20 Menteri yang bertanggung jawab atas isu keluarga di seluruh negara anggota OKI. KTM tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi beragam tantangan yang dihadapi oleh negara anggota OKI terkait isu keluarga dan pernikahan di negaranya masing-masing serta mencari terobosan kerjasama yang efektif untuk mempromosikan pernikahan dan nilai-nilai keluarga dalam Islam.
KTM ini juga menggalang dukungan dan komitmen bersama negara anggota OKI untuk mempertahankan konsep keluarga tradisional yang terdiri dari pasangan laki-laki dan perempuan serta menolak dimasukkannya konsep keluarga non-tradisional yang terdiri dari pasangan sejenis.
“Sangat disayangkan ketika isu pembangunan keluarga tidak muncul secara eksplisit dalam SDGs, isu ini dijadikan pintu masuk oleh kelompok tertentu untuk mengadvokasi konsep dan kepentingan yang jelas bertentangan dengan konsep keluarga itu sendiri dan tidak sejalan dengan nilai- nilai keluarga yang dianut oleh masyarakat Islam termasuk masyarakat dan bangsa Indonesia,” tambah Yohana.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Yohana menyampaikan tiga hal penting yang menjadi perhatian Pemerintah Indonesia dalam KTM OKI ini, yaitu perlunya KTM untuk tetap fokus dan memberikan prioritas kepada tantangan dan hambatan umum yang dihadapi oleh negara OKI terkait isu yang dibahas, perlunya meningkatkan peran Departemen Keluarga OKI dalam mendukung seluruh negara anggota untuk memajukan nilai-nilai pernikahan dan keluarga serta perlunya mendorong peningkatan kerjasama di antara seluruh negara anggota OKI dalam permasalahan ini.
Selain itu, Menteri Yohana juga meminta seluruh negara anggota OKI untuk memastikan komitmen dan advokasi bersama untuk memperjuangkan konsep bersama terkait definisi pasangan keluarga tradisional di seluruh forum-forum internasional yang ada.
Tidak ketinggalan, Menteri Yohana juga menyampaikan berbagai capaian kebijakan dan program di Indonesia terkait penguatan keluarga seperti program-program pemberdayaan dan perlindungan keluarga dan anggota keluarga di Kementerian PPPA, BKKBN, Kementerian Sosial, dll. Lebih lanjut, Menteri Yohana mengatakan bahwa isu keluarga di Indonesia masuk pada RPJMN dan RANHAM yang memastikan beragam program tersebut dilaksanakan secara maksimal, efektif, dan efisien.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017