Palu (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh pimpinan daerah di Indonesia agar tak mempersulit dunia usaha yang berinvestasi di wilayahnya. "Saya tidak senang kalau ada dunia usaha dalam dan luar negeri yang hendak menanamkan modalnya dihambat dan dipersulit oleh pimpinan daerah dengan motif yang kadang-kadang tidak jelas," kata Presiden Yudhoyono saat meresmikan pengoperasian PLTU Tawaeli di Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa. Menurut Presiden, mestinya pimpinan daerah senang kalau makin tumbuh kegiatan usaha di Tanah Air. Jika proyek-proyek usaha, pabrik, pertanian, jasa, energi, dan lainnya terbangun, maka tenaga kerja akan terserap, pasar meningkat, ekonomi lokal juga meningkat. "Jika itu yang terjadi, tentu yang akan senang rakyat kita," ujarnya. Pada era keterbukaan ini, kata Presiden, pimpinan di daerah sebaiknya memberi ruang yang cukup untuk bergeraknya dunia usaha, melalui kerjasama yang baik serta mempermudah setiap usaha. "Saudara bekerja untuk rakyat, bukan untuk diri sendiri," kata Kepala Negara menegaskan, sambil menambahkan jika ekonomi tumbuh dengan baik, maka rakyat dapat keluar dari lingkaran kemiskinan yang membelenggunya. Pada kesempatan itu, Presiden secara simbolis meresmikan pula PLTA Hanga-Hanga di Kabupaten Banggai dan Jembatan Teluk Palu. PLTU Tawaeli yang dibangun sejak Desember 2004, tahap pertama unit I (1.55 MW) telah selesai bulan Februari dan saat ini sedang berjalan pembangunan Unit II (1x15 MW) yang targetkan selesai Juli 2007. Konstruksi PLTU Tawaeli dibangun oleh Shandong Machinary I & E Group Corporation (SDMIEC) dan PT Adhi Karya Indonesia, dengan investasi sekitar Rp275 miliar. PLTU berbahan bakar batubara ini merupakan pembangkit listrik milik swasta murni PT Pusaka Jaya Palu Power. Usai meresmikan pengoperasian PLTU Tawaeli tahap I, Presiden dan Ibu Negara Ny. Ani Yudhoyono menanam pohon aren dan eboni, menandai pencanangan penanaman kedua tanaman lokal tersebut. (*)
Copyright © ANTARA 2007