Pakar bahasa tubuh Monica Kumalasari memaparkan analisisnya dengan mengambil contoh debat terakhir calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Jumat (10/2).
Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni
AHY cenderung mendominasi namun legowo memberikan kesempatan pada Sylviana. Pasangan calon ini melakukan koreksi atau penyempurnaan dari debat sebelumnya soal dominasi.
Mereka juga berusaha merebut simpati warga usia senior dengan menggunakan verbal style yang bukan baseline mereka. AHY menggunakan kata “nguwongke”, sementara Sylvi menggunakan kata “ngopeni”.
Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat
Ahok menahan diri untuk mengambil porsi yang lebih. Kesempatan ini dimanfaatkan Djarot untuk menguasai panggung.
Dalam cara penyampaian Djarot terlihat lebih berkharisma dengan tutur kata dan sikap yang lebih santun, sedangkan Ahok kurang tepat dalam bertutur dalam setting protokoler.
Anies Baswedan-Sandiaga Uno
Dibandingkan dengan Anies – penguasaan emosi Sandiaga jauh lebih baik dan santun. Sandiaga lebih menguasai detail terutama dalam bidang keuangan dan bisnis.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017