"Sejak tahun 2016, kita telah merencanakan kegiatan Cap Go Meh, masuk dalam kalender pariwisata yang dikolaborasikan dengan festival Otanaha," ucap wali kota usai menghadiri perayaan Cap Go Meh di Tempat Ibadah Tridharma (TITD) Tulus Harapan Kita, Kota Gorontalo, Sabtu.
Namun kata Marten Taha, waktu pelaksaan Festival Otanaha dan perayaan cap Go Meh, tidak bersamaan.
"Festival Otanaha di gelar pada bulan Mei dan perayaan Cap Go Meh pada februari," ungkap Marten Taha.
Oleh karena itu, menurutnya pada tahun depan, pelaksanaan Festival Otanaha akan digeser sesuai dengan pelaksanaan Cap Go Meh, sehingga akan menjadi agenda pariwisata.
"Cap Go meh sangat menarik, apalagi dengan adanya wisatawan yang datang untuk menyaksikan, karena tidak semua daerah melaksanakan nya, seperti saat ini warga keturunan Tionghoa dari Manado, Sulawesi Utara juga turut datang kesini," katanya lagi.
Ia juag mengungkapkan, dengan adanya kegiatan tersebut, dapat mempererat persatuan dan kesatuan diantara warga Provinsi Gorontalo, hidup yang rukun dan harmonis serta damai, dan hidup dalam keberagaman.
"Negara dibangun dengan keberagaman, dan kita mampu untuk menciptakan satu kondisi yang aman, rukun damai dan harmonis," tutupnya.
Gelaran Cap Go Meh di Tempat Ibadah Tridharma Tulus Harapan Kita tahun 2017, dimeriahkan dengan arak-arakan Tanchi, Kio, barongsai Macan dan Naga serta kelompok musik bambu dari Sulawesi Utara.
Pada perayaan itu juga, ribuan warga Gorontalo memadati Kelenteng dan sejumlah ruas jalan yang menjadi rute yang dilalui untuk menyaksikan beragam atraksi dan rombongan Cap Go Meh.
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017