"Petugas lapangan ini bersiaga 24 jam untuk mengawasi kecurangan dan pelanggaran selama masa tenang hingga pencoblosan surat suara di TPS," kata Ketua Bawaslu Kepulauan Babel Bagong Susanto di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan para personel akan melakukan pengawasan 24 jam di wilayah masing-masing yang sudah ditentukan, termasuk di tempat pemungutan suara (TPS) hingga penghitungan surat suara.
"Selama ini petugas pengawas sudah bekerja maksimal, namun selama masa tenang hingga pencoblosan diminta lebih maksimal mengawasi, agar tidak ada kecurangan dan pelanggaran yang dilakukan oleh pasangan calon maupun timses masing-masing paslon," ujarnya.
Ia mengatakan dalam mengantisipasi berbagai pelanggaran itu, pihaknya juga melakukan pemetaan masih adanya indikasi serangan politik uang yang dilakukan oleh masing-masing pasangan calon.
"Di masa tenang ini pengawasan kita lebih maksimal karena masih ada indikasi politik uang yang dilakukan paslon pada tiga waktu tertentu. Kita namakan itu serangan fajar, dhuha dan tahajud," ujarnya.
Dia berharap dalam tiga waktu tersebut semua personel yang ada di lapangan tidak tidur dan dapat bekerja 24 jam untuk menghindari serangan politik uang.
"Pilkada ini milik rakyat, bukan hanya milik Bawaslu dan KPU saja. Saat masa tenang kita ingin masyarakat berfikir tenang dalam menentukan pemimpinnya, tanpa gangguan atau paksaan dari paslon atau timses dan pihak manapun," ujarnya.
Pewarta: Elza Elvia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017