Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei Institut Garuda Nusantara (IGN) terkait Pilkada DKI Jakarta 2017 menyebutkan, para pemilih Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat belum memantapkan dengan pilihannya di Pilkada DKI Jakarta 2017 lantaran kasus hukum yang dialami oleh Ahok.
"Para pemilih masih menunggu kelanjutan proses persidangan bahkan ada juga yang menunggu atau hasil persidangan," kata Direktur Institut Garuda Nusantara (IGN) Romadhon Jasn saat merilis hasil survei yang dilakukan pada pasca debat publik kedua dan kampanye rapat umum ketiga pasangan calon (paslon), di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, ada tiga temuan penting dalam hasil survei yang dilakukan oleh IGN. Pertama, diantara ketiga pasangan calon, pemilih Ahok-Djarot paling besar yang belum mantap dengan pilihannya karena kasus hukum yang dialaminya saat ini.
Kedua, banyaknya pemilih yang belum mantap dengan pilihannya, kemungkinan akan sangat dipengaruhi oleh performa paslon dalam debat publik yang sudah dilakukan, serta mempertimbangkan efektifitas kampanyenya.
Ketiga, dukungan tokoh sentral pendukung juga sangat berpengaruh. Misalnya Prabowo Subianto yang turun gunung all out telah menghasilkan pemilih yang paling mantap sehingga elektabilitas Anies-Sandi lebih memimpin dibanding paslon lain.
Sementara itu, lanjut dia, tokoh sentral pendukung lainnya terlihat kurang aktif bergerak dibandingkan dengan Megawati Soekarnoputri (pendukung Ahok-Djarot) maupun Susilo Bambang Yudhoyono (Pendukung Agus-Sylvi)
Survei yang dilaksanakan pada 4 - 9 Februari 2017 menggunakan sebanyak 612 responden, dengan teknik multistage random sampling. Margin of error 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen itu dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan instrumen kuisioner.
Survei IGN berbasis pada kuisioner pertanyaan kepada responden, yang meliputi dua hal, yaitu pertanyaan pertama, seberapa mantapkah Anda dengan pilihan tersebut?; kedua, jika Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dilakukan pada hari ini, siapakah yang akan Anda pilih?.
Hasil survei menunjukkan bahwa 62,17 persen pemilih Agus-Sylvi menyatakan mantap dengan pilihannya dan 37,83 persen belum mantap. Pemilih Ahok-Djarot sebanyak 51,34 persen sudah mantap dengan pilihannya, sementara 48,66 persen belum mantap. Sedangkan 69,18 persen pemilih Anies-Sandi sudah mantap dengan pilihannya dan 30,82 persen belum mantap.
Jika pemilihan dilakukan saat ini, hasil jawaban responden menunjukan pasangan Anies-Sandi memimpin dengan 42,13 persen, disusul pasangan Ahok-Djarot 29,42 persen, dan Agus-Sylvi 22,57 persen, dan yang belum menentukan pilihan 5,88 persen.
Mengenai elektabilitas, dibandingkan dengan temuan pada survei sebelumnya yang dilaksanakan pada 24-26 Januari 2017, dukungan terhadap Anies-Sandi mengalami peningkatan dari sekitar 41,74 persen menjadi 42,13 persen, sementara Ahok-Djarot sedikit mengalami penurunan dari 30,04 persen menjadi 29,42 persen, begitu juga dengan Agus-Sylvi ada penurunan dari 24,95 persen menjadi 22,57 persen.
Sementara yang belum menentukan pilihan mengalami peningkatan dari 3,27 persen menjadi 5,88 persen.
Terlihat bahwa elektabilitas pasangan Anies-Sandi mengalami kenaikan sebesar 0.39 persen, sedangkan pasangan Ahok-Djarot dan Agus -Sylvi masing-masing terjadi penurunan sebesar 0.62 persen dan 2.38 persen.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017