Karawang (ANTARA News) - Ratusan warga dari 20 keluarga di Dusun Jatimulya, Desa Sukaharja, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meninggalkan tempat tinggalnya karena rumah mereka rusak menyusul pergerakan tanah di daerah tersebut.
"Mereka yang rumahnya rusak dan ambruk merupakan warga RT 01/04, dan kini tinggal di rumah keluarga atau saudara masing-masing. Kurang lebih ada 20 KK atau 200 orang yang sudah meninggalkan rumahnya," kata Kepala Dusun Jatimulya, Suhendar di Karawang, Jumat.
Ia mengatakan pergerakan tanah tersebut di antaranya terjadi di daerah bantaran sungai Citarum sekitar Dusun Jatimulya, sepanjang sekitar 200 meter.
Menurut dia, rumah warga yang mengalami kerusakan hingga ada yang ambruk itu bukan karena erosi Sungai Citarum sebab jarak sungai Citarum ke pemukiman warga cukup jauh.
"Justru tanah itu bergeser seperti ambles. Ada pula bagian tanah yang terbelah," kata dia.
Seorang warga setempat, Apandi, mengaku peristiwa pergerakan tanah yang mengakibatkan rumah rusak hingga ada yang ambruk di daerahnya sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
"Setiap tahun retakan tanah yang membelah terus bertambah. Saya sudah membangun dapur empat kali. Tapi selalu rusak karena retakan tanahnya terus bertambah," kata dia.
Ia mengatakan, rumah warga rusak akibat pergerakan tanah setelah adanya proyek pengerukan atau normalisasi Sungai Citarum.
Pewarta: M. Ali Khumaini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017