"Tercatat perhari sekitar 500 ribu penyalahgunaan narkoba, bahkan yang terkena dampak narkoba ini bisa mencapai 2 juta orang dan Jakarta ini sudah menjadi Jakarta Darurat Narkoba," kata Sylviana dalam debat publik ketiga Pilkada DKI Jakarta 2017 di salah satu hotel kawasan Jakarta Selatan, Jumat.
Menurut dia, soal narkoba yang paling penting adalah dari segi internal seperti peran keluarga dan juga pendidikan agama.
"Mas Agus dan saya sudah punya program yang namanya memberikan pemberdayaan masyarakat Rp1miliar 1 RW. Di sini adalah peran bagaimana empowerment kepada masyarakat sehingga bergerak terus dari RT/RW dan betul-betul yang namanya dasa wisma dan PKKnya itu memberikan perhatian pada masalah narkoba," tuturnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para pasangan cagub dan cawagub DKI disusun oleh empat orang panelis yakni Guru Besar Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat, Sosiolog Bidang Organisasi Universitas Indonesia Meutia Gani, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Prijono Tjiptoherijanto, dan Tokoh Disabilitas Tuna Netra, Tolhas Damanik.
Sementara Presenter Alfito Deannova Gintings menjadi moderator dalam debat publik ketiga tersebut.
KPU DKI Jakarta mengangkat tema Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Jakarta dengan sub-tema perlindungan anak, pemberdayaan perempuan, pemberantasan narkoba, dan perwujudan ibukota sebagai kota ramah disabilitas pada debat ketiga calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Pilkada DKI 2017 akan diikuti tiga pasangan cagub, yaitu pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Para kandidat berkampanye untuk menyampaikan visi, misi, dan program kepada warga mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung 15 Februari 2017.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017