Memimpin sejak awal pertandingan, Aspac sempat unggul hingga selisih 15 angka pada kuarter II.
Mamasuki kuarter III, Pasific Surabaya mulai memperbaiki permainan dan bangkit.
Kevin Loiselle dan kawan-kawan tersebut berhasil memperketat skor hingga hanya selisih satu angka setelah memanfaatkan periode tanpa poin yang diraih Aspac.
Pertandingan cukup ketat berlanjut hingga kuarter IV.
Aspac akhirnya unggul hingga akhir pertandingan dengan skor 80-76.
Usai pertandingan, pelatih Aspac Jakarta Ferry Rinaldo menyatakan sudah memperkirakan pertandingan akan berlangsung ketat.
Sempat unggul di dua kuarter awal, kata dia, Andakara Prastawa dan kawan-kawan kepayahan saat kuarter III dengan hanya meraih tiga poin.
"Pada kuarter awal sebenarnya kami sudah unggul dengan margin yang cukup awal," katanya.
Meski akhirnya menang, ia menilai kebangkitan Pasific Surabaya terjadi karena inkonsistensi kematangan bermain pemain Aspac.
"Ini evaluasi yang harus diperbaiki menjelang game selanjutnya," katanya.
Adapun pelatih Pasific Caesar Surabaya Bisih mengatakan anak asuhnya kurang agresif pada kuarter I dan II.
"Kami perbaiki di kuarter III hingga bisa selisih empat angka," katanya.
Pada "game" berikutnya, masalah yang dihadapi saat bermain melawan Aspac tersebut akan dibenahi.
Pewarta: IC Senjaya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017