Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Dewa Indra yang langsung meninjau lokasi di Desa Songan, Jumat, menjelaskan bahwa tanah longsor itu menimbun lima rumah warga yang menyebabkan tujuh orang tewas, dua orang luka berat dan dua lainnya luka ringan.
Tujuh korban meninggal dunia itu yakni ibu dan dua orang anaknya Jro Balian Resmi (33), Jro Balian Kadek Sriasih (7) dan Komang Agus Putra Santi (1).
Kemudian, satu keluarga lagi, yakni pasangan suami istri I Gede Sentana (40) dan Luh bunga (40), beserta anaknya, Kadek (20). Seorang korban lagi yakni Ni Luh Susun (40).
Sedangkan dua korban luka berat saat ini mendapatkan perawatan medis di RSUD Bangli.
Longsor juga membuat empat rumah rusak berat termasuk sejumlah kendaraan di dalamnya yang ikut tertimbun.
BPBD Kabupaten Bangli dibantu Kantor SAR Denpasar, BPBD Provinsi Bali, PMI, TNI, Polri, relawan dan dibantu warga melakukan evakuasi dan penanganan kedaruratan.
Hingga Jumat pagi tim gabungan tersebut dibantu masih berupaya melakukan pembersihan di sekitar lokasi.
Cuaca buruk dengan intensitas hujan tinggi menjadi pemicu bencana alam ini.
BMKG Wilayah III Denpasar menyebutkan adanya tekanan rendah 984 mb di Australia Barat berdampak signifikan menyebabkan aliran massa udara di seluruh Indonesia didominasi oleh angin Baratan yang bersifat basah.
Suhu muka air laut di sekitar Bali masih hangat sekitar 28 derajat Celcius yang berkontribusi bagi pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar Bali.
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017