Kemudian radiusnya sendiri hingga 100 meter warga masih bisa merasakan getarannya"
Kendari (ANTARA News) - Wakil Kepala Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan, AKBP Kartono, mengatakan penyelidikan atau olah tempat kejadian perkara (TKP) insiden ledakan di kediaman Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Asrun, akan dilanjutkan hari ini (Jumat, 10/2).
"Sekarang sudah malam, jadi oleh TKP kita lanjutkan besok pagi saja ya, sementara hasil olah TKP hari ini belum ada," kata Kartono usai pemeriksaan awal TKP sebelum ia meninggalkan lokasi, Kamis malam.
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) yang didatangkan dari Makassar, Sulawesi Selatan, dimaksudkan untuk menyelidiki lokasi ledakan diduga bom di kediaman Wali Kota Kendari Asrun yang terjadi Kamis pagi.
Tim labfor yang berjumlah tiga personel tiba di kediaman Asrun yang beralamat di Jalan Syech Yusuf Kelurahan Korumba Kecamatan Mandonga, Kamis sore sekitar pukul 18.00 WITA.
Tim tersebut datang untuk memastikan penyebab ledakan di rumah pribadi atau kediaman Wali Kota Kendari, Asrun, yang terjadi sekitar pukul 07.45 WITA.
Sebelumnya, Kapolda Sultra, Brigjen Andap Budhi Revianto, mengatakan jika titik ledakan yang diduga bom itu bersumber dari bagian dapur.
"Tetapi kami belum bisa tentukan secara pasti penyebab ledakan apa, Kita belum tau ledakan ini sumbernya dari mana. Yang jelas titik ledakan ada di dapur. Kemudian daya ledakannya cukup besar," katanya.
Dampak ledakan menyebabkan kondisi dapur yang hancur dan tembok juga retak, kaca jendela pecah.
"Kemudian radiusnya sendiri hingga 100 meter warga masih bisa merasakan getarannya," katanya.
Ledakan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, kecuali kerusakan pada beberapa bagian rumah.
Saat ledakan, putra Asrun yakni Adriatma Dwi Putra yang merupakan calon wali kota Kendari, bersama istrinya sedang beristrahat di rumah itu. Sedangkan Wali Kota Kendari Asrun sedang berada di Rumah Jabatan Wali Kota Kendari.
Pewarta: Suparman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017