Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim nasional sepak bola U-19, Indra Sjafri, berangkat ke Atambua, Nusa Tenggara Timur, untuk mencari pemain berbakat yang bisa mengisi timnas U-19.
"Besok pagi saya berangkat ke Atambua," ujar Indra di Kantor PSSI, Kuningan, Jakarta, Kamis.
Atambua, lanjut pelatih yang pernah membawa timnas U-19 juara di Piala AFF tahun 2013, memiliki banyak potensi pesepak bola berbakat. Kurangnya akses membuat bakat-bakat tersebut seolah terpendam.
"Mudah-mudahan ada yang bisa bergabung dengan tim nasional," kata Indra.
Indra sendiri mengaku sulit menerapkan metode keluar masuk pedalaman atau "blusukan" seperti yang pernah dilakukannya saat mengumpulkan anggota timnas U-19 era Evan Dimas dan kawan-kawan.
Pasalnya, dia hanya memiliki waktu sekitar enam bulan untuk mempersiapkan tim menuju Piala AFF U-18 yang diadakan pada bulan September 2017 di Yangon, Myanmar.
"Jadi saya harus memaksimalkan keberadaan asosiasi provinsi atau asprov. Mereka bisa memberikan informasi atau melakukan seleksi. Saya ingin semua anak dengan kemampuan terbaik diberikan kesempatan untuk masuk timnas," kata Indra.
Pria asal Sumatera Barat ini sendiri ditargetkan menjadi juara di Piala AFF U-18 2017. Selain itu dia juga diharapkan meloloskan Indonesia ke Piala Asia U-19 tahun 2018.
Namun, karena Indonesia sudah menerima rekomendasi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk menjadi tuan rumah Piala Asia U-19 tahun 2018, Indra mengubah persiapan menjadi bagaimana meloloskan tim Garuda ke Piala Dunia U-20 tahun 2019.
Jika menjadi tuan rumah, Indonesia tidak perlu mengikuti kualifikasi dan langsung tampil di putaran final Piala Asia U-19. Indonesia akan lolos ke Piala Dunia U-20 jika berhasil duduk di peringkat empat besar terbaik di turnamen tersebut.
"Karena Indonesia punya kesempatan untuk menjadi tuan rumah Piala Asia, program yang saya pegang adalah bagaimana lolos ke Piala Dunia U-20," kata Indra.
Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017