Jakarta (ANTARA News) - Untuk pertama kalinya di Indonesia, penggemar wayang kulit akan disuguhi pergelaran spektakular berupa "duet" dua maestro wayang, dalang legendaris almarhum Ki Nartosabdho dan dalang kondang Ki Manteb Soedharsono, di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), pada Kamis, 10 Mei 2007. Siaran pers Creative Center yang diterima ANTARA News, Senin, menyatakan, melalui lakon "Bradjadenta Mbalela" dan "Alap-alapan Sukesi", suara asli Ki Nartosabdho yang telah direkam akan ditampilkan kembali dan disandingkan berduet dengan dalang kondang Ki Manteb Soedharsono. "Konsep show yang kami gagas memang tergolong unik, dan baru kami yang akan mencobanya di Indonesia," kata Bram Kushardjanto, produser yang menggagas pergelaran tersebut. Pergelaran wayang kulit tersebut direncanakan mulai pukul 19.00 WIB dan diawali dengan sambutan dari Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid). Selain untuk mengenang sang legenda, almarhum Ki Nartosabdho, yang namanya telah dikenal luas dan diakui sebagai dalang terbaik yang pernah dimiliki negeri ini, pergelaran itu juga dimaksudkan untuk mengajak pencinta wayang kulit bernostalgia menikmati karya-karya sang maestro. "Sebagai legenda yang sangat dihormati, kami ingin mengenang kebesaran dan sumbangsih almarhum semasa hidupnya terhadap seni wayang dengan memainkan karya-karya monumental yang hingga kini diakui telah menjadi harta budaya yang tak ternilai," demikian pengakuan Rusman S Hadikusumo, pakar dan ahli artisitk seni wayang yang dulu pernah berguru pada Ki Nartosabdho. Ki Nartoshabdo yang wafat di tahun 1985 merupakan satu-satunya dalang yang mendapat penghargaan Bintang Mahaputra di tahun 1995 atas jasa-jasanya di bidang kebudayaan. Selain kepada almarhum, saat itu pemerintah juga memberikan penghargaan Satya Lencana kepada dalang kondang Ki Manteb Sudharsono. Dalam pergelaran berdurasi sekitar dua jam, selain atraksi `duet` keterampilan mendalang, penonton juga akan disuguhi komposisi gending terbaik, cuplikan-cuplikan dokumentasi dan komposisi musik serta lagu-lagu yang menjadi favorit masyarakat. Uti Rahardjo, Presiden Direktur PT Kreatif Senterindo selaku promotor acara, menjelaskan bahwa sebagian dana yang diperoleh dari penjualan tiket akan digunakan untuk membantu upaya-upaya pelestarian seni budaya Jawa melalui beberapa mitra yayasan yang telah diajak bekerjasama. Pergelaran Wayang Kulit Duet Ki Nartosabdho dan Ki Manteb Soedharsono menurut rencana dihadiri oleh tamu-tamu VIP dan berbagai kalangan seperti tokoh masyarakat, budayawan, pemerhati seni, termasuk juga dari kedutaan besar asing di Jakarta.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007