Kudus (ANTARA News) - Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diwarnai aksi damai belasan wartawan dengan melakukan ziarah ke makam Raden Mas Panji Sosrokartono di Kudus, Kamis.
R.M.P. Sosrokartono yang juga kakak kandung Raden Ajeng Kartini itu dikenal sebagai sosok yang jenius dan wartawan perang yang meliput perang dunia pertama di Eropa.
Prestasi terbaiknya sebagai wartawan, yakni terkait dengan tulisannya tentang hasil perdamaian rahasia Perang Dunia I untuk koran New York Herald Tribune.
Untuk itu, sebanyak 14 wartawan di Kudus mulai dari wartawan media cetak, elektronik, hingga televisi berziarah ke makam RMP Sosrokartono yang dimakamkan di kompleks makam keluarga Sosrokartono, Jalan Sosrokartono, Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kudus.
Koordinator Wartawan Kudus Ali Bustomi mengatakan bahwa ziarah ke makam Sosrokartono dalam rangka mengingat dan meneladani apa yang diajarkan oleh Sosrokartono.
Ia mengatakan bahwa sosok Sosrokartono yang memiliki nama lain Joko Pring merupakan satu-satunya wartawan perang asal Asia yang lolos seleksi koran Amerika di Kota Wina, Austria, pada tahun 1917.
Selain itu, kata dia, Sosrokartono juga dikenal cerdas sejak kecil sehingga mampu menguasai 36 bahasa, sepuluh di antaranya bahasa daerah.
Kemahirannya menguasai berbagai bahasa itu, kata dia, memudahkannya mengikuti tes di koran Amerika tersebut.
Salah satu tesnya, yaitu meringkas sebuah berita satu kolom menjadi sekitar 30 kata ke dalam bahasa Prancis.
Berita tersebut masih harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Rusia, dan Spanyol.
Penjaga Makam Sosrokartono, Sunarto mengatakan bahwa salah satu kehebatan putra Bupati Jepara R.M. Adipati Ario Sosroningrat yang diceritakan secara turun-temurun itu, di antaranya terkait dengan keberhasilannya meliput perang hingga mempublikasikan hasil perundingan perdamaian rahasia pada Perang Dunia I.
"Namanya saja perundingan perdamaian rahasia, tentu tidak boleh ada satu pun wartawan yang boleh meliput. Akan tetapi, Raden Mas Panji Sosrokartono bisa meliput dan menuliskannya," ujarnya.
Di hadapan wartawan di Kudus, Sunarto menyampaikan pesan dari Sosrokartono yang dipahat di salah satu sisi batu nisan makam.
"Inti dari tulisan itu, menjadi orang harus bisa menerima dan pasrah, menolong dengan ikhlas atau tanpa pamrih, serta selalu ingat Tuhan," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, almarhum juga berpesan agar hidup jangan terlalu bersusah hati atau bergembira secara berlebihan.
Pewarta: Akhmad NL
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017