"Seorang diri saja. Tetapi memang ada teman yang akan mengiringi menggunakan mobil selama saya berkursi roda dari Yogyakarta ke Jakarta," kata Shinta usai bertemu Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sulistiyo di Yogyakarta, Kamis.
Perjalanan berkursi roda menempuh jarak sekitar 530 kilometer tersebut rencananya akan dimulai pada 6 Maret dan dijadwalkan ditempuh selama 20 hari sehingga pada 26 Maret sudah tiba di Jakarta.
Semula, warga dari Bandung yang tinggal di Jakarta itu berencana menempuh jalur melalui Ajibarang untuk tiba di Jakarta, namun memutuskan mengalihkan rute perjalanan ke jalur pantai utara Jawa karena kondisi jalan yang dinilai lebih baik.
"Sebelumnya, saya sudah melakukan survei jalan menggunakan sepeda motor. Namun, kondisi jalan di Ajibarang sangat rusak sehingga akan menyulitkan perjalanan. Oleh karena itu, saya akan menempuh jalur pantura," katanya.
Sejumlah persiapan yang sudah dilakukan untuk menunaikan misi perjalanan berkursi roda di antaranya adalah berlatih menempuh jarak 10 hingga 15 kilometer per hari.
"Pada saat perjalanan ke Jakarta nanti, saya targetkan bisa menempuh jarak 30 kilometer per hari. Ada beberapa kekhawatiran, misalnya saat ada tanjakan, turunan dan kendaraan besar yang melintas," katanya.
Shinta mengatakan, kendaraan berbadan besar seperti truk dan bus cenderung tidak dapat melihat keberadaan kursi roda yang ada di jalan meskipun sudah dipasang lampu di bagian belakang kursi.
"Karena pendek dan kursi roda memang bukan untuk berjalan di jalan raya, maka ada kekhawatiran terserempet kendaraan. Saya juga khawatir dengan kondisi kursi roda yang akan digunakan. Dimungkinkan, ban cepat aus," katanya yang akan menyiapkan dua kursi roda untuk perjalanan itu.
Misi penggalangan dana
Shinta yang mengalami polio sejak usia empat tahun itu memiliki misi penggalangan dana di sepanjang perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk kepentingan penyandang disabilitas.
Selain itu, melalui kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pemerintah untuk pemenuhan hak penyandang disabilitas, seperti kartu disabilitas yang hingga kini belum direalisasikan meskipun sudah diatur dalam undang-undang.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Hadi Muchtar mengatakan, perjalanan akan diawali dari kompleks Balai Kota Yogyakarta.
"Rencananya, akan dilepas langsung oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sulistiyo," katanya yang berharap perjalanan dapat ditempuh dengan lancar dan misi yang diharapkan dapat tercapai.
(Baca: Penyandang disabilitas perlu diberikan hak mandiri)
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017