Kendari (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara, Brigjen Pol Andap Budhi Revianto, mengatakan ledakan yang terjadi di kediaman Wali Kota Kendari, pada sekitar pukul 07.45 WITA. cukup besar.
"Titik ledakan sendiri berasal dari dapur, ledakannya lumayan besar, terbukti dengan kondisi dapur yang hancur dan tembok juga retak. Untuk radiusnya sendiri, hingga 100 meter warga masih bisa merasakan getarannya," katanya..
Ia mengatakan, ledakan ini pertama kali diketahui oleh petugas dari Dinas Kebersihan yang menjaga rumah Asrun.
"Saat ledakan terjadi, petugas keamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja sedang tertidur," katanya.
Satpol PP baru terbangun kata Andap, setelah mendengar ledakan itu yang diduga dari bahan peledak bom tersebut.
Menurut Andap, pihaknya telah meminta bantuan dari tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Makassar guna menyelidiki kasus ini lebih dalam.
Saat ledakan terjadi, putra Wali Kota Adriatma Dwi Putra bersama istrinya sedang beristrahat di rumah yang beralamat Jalan Syech Yusuf Kelurahan Korumba tersebut.
Tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu. Tetapi kondisi tempat ledakan berantakan, kaca-kaca pecah, dan beberapa kerusakan lainnya.
Pewarta: Suparman
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017