Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Portugal ingin meningkatkan hubungan kerja sama bilateral dengan Indonesia, terutama di bidang perekonomian dan budaya.
"Saya bertemu dengan Bapak Wakil Presiden karena kami ingin meningkatkan kembali hubungan bilateral di banyak bidang seperti politik, ekonomi dan kebudayaan," kata Duta Besar Portugal untuk Indonesia Rui Fernando Sucena do Carmo usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres di Jakarta, Rabu.
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintah Sekretariat Wakil Presiden RI Dewi Fortuna Anwar mengatakan, kedatangan Dubes Portugal menemui Wapres Kalla untuk meningkatkan hubungan kerja sama terutama dalam tiga bidang yaitu terkait politik, kebudayaan dan ekonomi.
"Ada tiga isu akan diprioritaskan, yang pertama ingin meningkatkan hubungan tingkat tinggi secara politik yaitu saling kunjungan. Kedua bidang kebudayaan karena ingin memanfaatkan sejarah panjang Indonesia dengan Portugal," ujar Dewi.
Dia menjelaskan dalam hubungan tingkat tinggi, sebelumnya pada masa pemerintahan Presiden Soekarno pertama kali berkunjung ke Portugal pada Mei 1960, kemudian pada 2012 Presiden Portugal berkunjung ke Indonesia dan selanjutnya pada 2014 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan ke Portugal.
Di bidang ekonomi, Dewi mengakui bahwa investasi Portugal ke Indonesia belum begitu besar, begitu juga dengan investasi Indonesia di negara tersebut.
Data Badan Koordinasi Perencanaan Modal mencatat investasi Portugal di Indonesia pada 2015 senilai 500 ribu dolar AS pada satu proyek.
Sementara total perdagangan Indonesia dengan Portugal per Oktober 2016 senilai 159,85 juta dolar AS, jumlah tersebut turun dibandingkan 2015 yang mencapai 187,56 juta dolar AS.
Begitu pula dengan jumlah wisatawan Portugal yang ke Indonesia tercatat sebanyak 25.100 orang pada 2015, sementara jumlah WNI ke Portugal hanya 176 orang.
"Karena itu mereka juga mengharapkan kalau bisa kalangan bisnis di Indonesia berinvestasi di Portugal," tambah Dewi.
Dewi menjelaskan, Wapres Kalla juga mengatakan hubungan Indonesia dengan Portugal sudah cukup panjang, meski ada gesekan-gesekan pada masa lalu terkait dengan Timor Timur.
"Tapi kita harus melihat ke depan, terutama untuk meningkatkan hubungan ekonomi," tuturnya.
Terlebih lagi Portugal merupakan anggota Uni Eropa, dan Indonesia membutuhkan dukungan Portugal dalam Uni Eropa karena Indonesia mempunyai banyak kepentingan dengan negara-negara di kawasan tersebut.
Hubungan Indonesia dengan Portugal sudah cukup panjang karena negara Eropa yang pertama kali ke Indonesia adalah Portugal. Sementara hubungan diplomatik kedua negara berlangsung sejak 1950, tapi pada 1965 secara sepihak Indonesia memutus hubungan dengan Portugal.
Lalu hubungan diplomatik dipulihkan kembali pada 21 Januari 1975, namun pada 7 Desember 1975 saat Indonesia masuk ke Timtim, secara sepihak Portugal yang memutus hubungan.
Hubungan Portugal dengan Indonesia baru dibuka kembali pada 28 Desember 1999, setelah selesai masalah di Timtim.
(D013/C004)
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017