Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S Butarbutar dalam keterangan tertulis di Ambon, Rabu mengatakan penerbangan tersebut berangkat dari Makassar 06.20 WITA dan mendarat di Jakarta pada pukul 07.45 WIB.
"Mendekati tujuan diketahui seorang penumpang pingsan, kemudian awak pesawat memberikan pertolongan pertama kepada penumpang tersebut yang bernama Djafar Afghani berusia 41 tahun, duduk di kursi kelas ekonomi nomor 22K," katanya.
Benny menuturkan, sekitar 20 menit sebelum mendarat, penumpang mengalami pingsan, dan pilot mengumumkan kepada seluruh penumpang di penerbangan GA 611 jika terdapat penumpang yang berprofesi sebagai dokter.
Setelah pengumuman tersebut kemudian salah seorang penumpang yang duduk di kursi 08A dari kelas bisnis mengaku dirinya sebagai dokter. Dia lalu memeriksa penumpang pingsan tersebut.
"Setelah melakukan pemeriksaan, dirasa perlu adanya penanganan lebih lanjut untuk penumpang yang bersangkutan," katanya.
Awak pesawat kemudian segera berkoordinasi dengan tim penanganan di darat (ground handling) Bandara Soekarno-Hatta untuk pengadaan ambulans dan menyiapkannya di sisi parkir pesawat untuk membawa penumpang ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta.
Segera setelah pesawat mendarat, lanjut dia, penumpang dibawa ke ambulans dengan menggunakan fasilitas ambulift, dengan didampingi salah seorang rekan penumpang yang berada di penerbangan yang sama, dan pendampingan dari tim ground handling Garuda dan Bandara Soetta.
Benny mengatakan dengan ambulans, penumpang langsung menuju ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta.
"Setibanya di Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta, penumpang segera mendapatkan pemeriksaan, dan tidak lama kemudian dokter yang melakukan pemeriksaan menyatakan yang bersangkutan meninggal dengan diagnosa serangan jantung," katanya.
Benny mengatakan Garuda Indonesia telah melakukan prosedur penanganan penumpang yang sakit sesuai dengan prosedur yang ada.
"Pada kejadian di GA 611, Garuda Indonesia melakukan tindakan responsif berupa tata laksana pertolongan pertama kepada penumpang hingga mekanisme persiapan medical assistance ketika pesawat mendarat," katanya.
Terkait dugaan adanya turbulensi, Benny mengklaim tidak ada laporan tersebut.
"Tidak ada turbulensi, saya sudah cek laporannya," katanya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017