"Aksi ini untuk mendorong perusahaan Uber tempat kerja korban agar memberikan asuransi atas tewasnya Suprapto," kata salah satu pengendara Uber, Opa (27), di Bekasi.
Ratusan pengendara berseragam oranye-hitam dan hijau-hitam itu sepakat untuk tidak menarik penumpang dan berkumpul di lingkungan RSUD Kota Bekasi Jalan Pramuka, Bekasi Selatan.
Aksi solidaritas itu digelar dengan memberikan santunan kepada keluarga korban serta mengantar jasad korban sampai ke rumah duka di Perumahan Alamanda Regency Blok J3 Nomor 1 RT01 RW28, Desa Karangsatria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
"Hari ini kita kompak dari berbagai komunitas Uber dan Grab Bike Bekasi tidak beroperasi untuk mengawal duka cita rekan kami sampai ke rumah duka," katanya.
Opa mencatat, ada sekitar 300 pengendara ojek online di Kota Bekasi yang bergabung dalam aksi solidaritas itu.
"Kita gabung dari RSUD Kota Bekasi bersama teman-teman Grab Bike akan mengawal jenazahnya. Ini merupakan aksi solidaritas sesama pengemudi ojek online, kata pengendara Grab Bike, Bejo (30).
Sebelumnya diberitakan Suprapto tewas akibat terjepit bus dan truk di Jalan Raya Jendral Sudirman, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu pagi.
Menurut keterangan Kasubag Humas Polrestro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari, korban tewas saat akan mendahului bus.
"Ternyata di depannya ada truk yang sedang parkir, korban berusaha menghindar, namun justru terjepit di antara bus dan truk. Korban terjatuh dan kepalanya membentur keras aspal hingga tewas di lokasi," katanya.
Kasus kecelakaan itu saat ini dalam penanganan Satuan Lalu Lintas Polrestro Bekasi Kota.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017