Yogyakarta (ANTARA News) - Kepala Subbidang Distribusi Pangan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY Sumaryatin mengatakan cabai rawit merah asal daerah itu banyak diminati konsumen daerah lain seperti Jakarta dan Bandung.
"Peminat cabai yang berasal dari DIY cukup banyak. Rasa cabainya diminati konsumen dari Jakarta dan Bandung," kata Sumaryatin di Yogyakarta, Rabu.
Hal itu, kata dia, memicu banyak petani atau tengkulak berbondong-bondong mendistribusikan cabai ke luar DIY karena dapat dijual dengan harga lebih tinggi. Pasokan ke pedagang di DIY persentasenya hanya 25 persen, selebihnya dipasok ke luar daerah seperti Jakarta, Bandung, dan Semarang.
Meski demikian, menurut Sumaryatin, berdasarkan pantauan di pasaran stok cabai di tingkat pedagang tidak ada kelangkaan atau mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Kebutuhan cabai di DIY sudah tercukupi jadi sisanya oleh petani ya dijual ke pasar di luar DIY. Kami belum memiliki kebijakan men-stop distribusi cabai petani, kami serahkan ke pasar," kata dia.
Untuk mengantisipasi kelangkaan komodiras itu, ia berharap masyarakat memiliki kesadaran mendukung gerakan tanam cabai nasional di pekarangan masing-masing.
"Kalau di lingkungan keluarga sudah menanam cabai di polybag, kami optimistis potensi kelangkaan cabai akan terkurangi," kata dia.
Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY mencatat harga cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di daerah itu, Senin (6/2), masih tinggi dengan harga mencapai Rp130 ribu per kilogram.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY Yuna Pancawati mengaku heran sebab sesuai hasil pemantauan tidak ada sama sekali kelangkaan stok di tingkat pedagang. Meski demikian, ia menduga tingginya harga itu disebabkan keterlambatan pasokan.
"Kalau alasannya persoalan cuaca, lalu mengapa hanya cabai rawit merah yang bermasalah?," kata dia.
Berdasarkan pemantauan Disperindag DIY harga cabai rawit merah per 6 Februari 2017 di Pasar Demangan mencapai Rp115.000 per kg, di Pasar Bringharjo mencapai Rp113.000 per kg, dan di Pasar Kranggan Yogyakarta mencapai Rp130.000 per kg. Harga itu melonjak dibandingkan akhir Januari 2017 yang rata-rata mencapai Rp102.000 per kg.
Sementara di daerah lain seperti Cilacap dan Bojonegoro mencapai Rp140.000/kg.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017