Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Hasan Basri di Medan, Selasa, mengatakan Tim Saber Pungli Disdik Medan itu sudah dikukuhkan pada pekan lalu.
Pihaknya juga sengaja mengundang Tim Saber Pungli Polda Sumut dalam rangka memberi pemahaman seputar praktik pungli.
"Sosialisasi dan pemahaman itu i diikuti sekitar 160-an pejabat struktural, kepala sekolah, bendahara, kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan counter pelayanan di lingkungan Disdik Kota Medan," katanya.
Ia mengatakan asumsi sasaran dari pembentukan Tim Saber Pungli Disdik Kota Medan itu, khususnya bagi penanggungjawab anggaran (PA) di lingkungan Disdik Medan.
"Makanya yang kita undang itu KUPT, bendahara dan kepala sekolah, serta sentra-sentra pelayanan kita. Dengan adanya pemahaman ini, pungli tidak lagi terjadi ke depannya. Jangan sampai ada OTT," katanya.
Dalam struktur tim itu, Hasan mengaku bertindak sebagai penanggungjawab. Sementara itu Sekretaris Disdik diberi amanah sebagai ketua Tim Saber Pungli.
"Intinya kedepan kita berpikir, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Pembentukan Tim Saber Pungli ini juga lebih kepada upaya preventif. Jangan sampai dengan adanya OTT, dapat merusak sistem yang sudah terbangun selama ini," katanya.
Sejak diberi amanah lagi menjabat Kadisdik Kota Medan, Hasan mengaku perlu dilakukan pembenahan secara komprehensif di instansi tersebut.
Salah satunya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Medan, sekaligus memberi ruang bagi masyarakat ekonomi rendah bisa mengeyam pendidikan.
Selanjutnya pemahaman seputar saber pungli tidak membuat takut para pelaku pendidikan di Kota Medan, terutama di lingkup Dinas Pendidikan.
"Tidak berarti uang yang kita terima dan uang yang dikeluarkan itu semata-mata namanya pungli. Saya contohkan, kalaulah guru mengumpulkan uang dari siswa untuk membuat satu kegiatan dan ternyata kegiatan itu terlaksana apakah itu namanya pungli," katanya.
Pewarta: Juraidi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017