Makassar (ANTARA News) - Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) pada 8-11 Agustus 2017 yang di pusatkan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan juga akan menjadi momentum penerbangan perdana pesawat terbaru buatan Indonesia yakni N-219.
Kepala Deputi Bidang SDM, Iptek dan Budaya Kementerian Koordinator Kemaritiman, Safri Burhanuddin di Makassar, Selasa, mengatakan, peringatan Hakteknas 2017 yang dipusatkan di Makassar itu akan menjadi ajang eksplorasi semua potensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
"Selama 72 tahun Indonesia merdeka, belum pernah kita melakukan kegiatan yang mengeksplorasi semua potensi yang dimiliki Indonesia dan nanti pada kegiatan Hakteknas itu kita akan perlihatkan apa-apa saja yang bisa dilakukan anak bangsa ini," jelasnya.
Safri menjelaskan, pesawat N-219 Indonesia adalah salah satu karya terbaru buatan anak bangsa. Pesawat N-219 ini dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
PTDI mengembangkan pesawat jenis turboprop (balik-baling) yang digunakan untuk penerbangan komersil jarak pendek. Pesawat ini dinamakan N-219.
"Pesawatnya sudah selesai dan saat ini pesawat itu sudah diperkenalkan keluar hanggar, namun beberapa komponennya masih dalam proses sertifikasi," katanya.
Karenanya, dihadapan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, dirinya berharap besar jika kegiatan Hakteknas 2017 ini mampu menyedot perhatian warga Indonesia khususnya Makassar.
"Saya sampaikan sama pak wali, kegiatan ini harus meriah dari sebelum-sebelumnya karena Makassar adalah kota yang sangat menarik dan semuanya ada di sini. Saya tidak ragu kalau Makassar selalu sukses membuat acara berskala internasional dan kegiatan kita ini pasti juga akan sukses," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang mendengar ekspektasi penyelenggara dari Kemenko Kemaritiman berjanji akan mendukung penuh kegiatan tersebut.
"Kita pengalaman dalam membuat even yang bertaraf internasional dan semua even internasional kita itu selalu sukses di luar dari target kita. Insha Allah, kita akan sukseskan kegiatan ini," ucapnya.
Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017