"Setelah pemusatan latihan di Spanyol, masih perlu ada pematangan kualitas tim. Usulan pelatih Luis Milla adalah negara Asia yang kualitasnya di atas Indonesia," ujar Sekretaris Jenderal PSSI Ade Wellington di Kantor PSSI, Jakarta, Selasa.
Menurut Ade, Korea Selatan sudah mengetahui rencana itu dan akan memastikan kesiapan tim nasional usia mudanya pasca-Piala Dunia U-20 yang diselenggarakan di Negeri Ginseng tersebut. Piala Dunia U-20 itu sendiri berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni 2017.
Tim nasional Indonesia U-22 sendiri dijadwalkan berangkat ke Spanyol pada bulan Mei 2017 dalam rangka pemusatan latihan selama sebulan. Di sana, PSSI diproyeksikan bertanding menghadapi beberapa tim U-21 milik klub La Liga Spanyol.
Sebelum berangkat ke Negeri Matador, tim nasional terlebih dahulu menjalani pemusatan latihan jangka menengah di Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, mulai bulan Maret 2017.
Seluruh kegiatan tim nasional U-22 akan dipimpin oleh Luis Milla, pelatih asal Spanyol yang baru tiba di Indonesia pada Rabu (8/2) atau terlambat sehari dari yang direncanakan sebelumnya. Milla datang ke Tanah Air beserta dua asisten pelatih yang nantinya juga akan dibantu asisten dari Indonesia, Bima Sakti.
"Milla langsung bekerja sejak dia tiba. Nantinya dalam waktu sekitar dua bulan setelah dia di Indonesia, tim nasional akan terbentuk," kata Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.
PSSI sendiri menyatakan, demi menemukan pemain, Milla akan melakukan pemantauan bakat (talent scouting) di Piala Presiden 2017, terutama di laga yang Grup B yang dilaksanakan di Stadion Kanjuruhan, Malang, serta Grup D yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Dua stadion tersebut dipilih karena dari 40 sampai 50 nama pemain potensial yang sebelumnya sudah diberikan PSSI kepada Luis Milla, mayoritas di antaranya bermain di klub yang berlaga di Grup B dan Grup D.
"Ada tiga klub yang memiliki banyak pemain yang berpotensi tinggi masuk timnas," tutur Ade Wellington.
Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017