Ambon (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengajak kepada jajaraan pers khususnya tergabung dalam PWI untuk mensuskseskan hari kebebasan pers sedunia yang direncanakan diselenggarakan di Indonesia awal Mei 2017.
"Penyelenggaraan hari kebebasan pers atau World Press Freedom Day (WPFD) yang pertama dilakukan di dunia ini masih menunggu Kepresnya, dan diharapkan dalam waktu singkat sudah terbit," kata Menkominfo, saat berbicara pada Konferensi Kerja Nasional pengurus PWI HPN 2017 di Ambon, Selasa.
Menurut Rudiantara, WPFD 2017 yang akan dilaksanakan di Jakarta akan diikuti lebih dari 100 negara Eropa dan Asia, diluar perusahaan pers dari tanah air antara 700-800 peserta.
"Indonesia sebagai penyelenggara WPFD karena masyarakat majemuk dan memiliki jumlah penduduk 250 juta jiwa yang beragam etnis agama dan sebagaunya," ujarnya.
Maka dari itu kata Menteri, dengan keberagaman yang dimiliki Indonesia akan memberi dampak positif untuk memperkenalkan lebih jauh tentang objek parawisata lebih luas ke mancanegara.
Sementara itu, mantan Ketua Dewan Pers, Prof Bagir Manan mengatakan industri dunia pers yang begitu cepat berkembang terutama media sosial tidak bisa terhindari. Walau bagaimana tetap harus mematuhi undang undang serta kode etik yang ada.
"Media sosial saat ini tidak bisa dihindari. Namun tetap tunduk.dengan hukum serta aturan yang ada," ujarnya.
Kegiatan konferensi kerja nasional PWI juga dihadiri beberapa pengurus diantaranya, Sinyo Sarundayan mantan birokrasi yang menjadi anggota dan.pengurus Dewan Pers pusat Imam Wahyudi.
Pewarta: Azis Senong
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017