Jakarta (ANTARA News) - Pemain andalan Indonesia Christopher Rungkat kemungkinan akan diturunkan di pertarungan "relegated play off" Piala Davis melawan Kuwait pada bulan April 2017 mendatang.
"Di pertarungan relegated play off yang harus dijalani Indonesia nanti, kemungkinan Christo yang saat ini sedang mengikuti Chalange di Amerika Serikat, akan bergabung dalam tim untuk memberikan tambahan kekuatan pada laga penentuan nasib Indonesia di Davis tersebut," kata Pelatih Kepala tim Indonesia Suharyadi di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa.
Laga play off tersebut harus dijalankan tim Merah Putih setelah dikalahkan Filipina 1-4 di pertandingan putaran pertama Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania dan harus dimenangkan jika tidak ingin turun ke Grup III. Indonesia harus menghadapi Kuwait yang sama sama menelan kekalahan di putaran I.
Menghadapi Kuwait yang dikalahkan Thailand pada putaran pertama, Suharyadi menilai anak-anak asuhnya bisa mendapatkan hasil maksimal, pasalnya tim Merah Putih bukan kali pertama menghadapi Kuwait yang secara kualitas berada di bawah Filipina.
"Lawan Kuwait nanti anak-anak secara garis besar sudah tahu cara bermain mereka, dan kami harus antisipasi semuanya dan kita harus berusaha di sana terlebih dalam head to head kita masih lebih unggul," kata Suharyadi.
Terkait dengan hasil kurang baik Indonesia dalam pertandingan putaran pertama Piala Davis Grup II Zona Asia yang digelar di lapangan tenis tanah liat indoor Philippine Columbian Association Manila, Filipina, Suharyadi menilai masih banyak pekerjaan rumah bagi anak asuhnya.
"Masih banyak yang harus ditingkatkan lagi, Filipina memang dominan, kita baru bisa mengimbangi saja servis dan permainan reli-nya mereka, tapi belum bisa mengungguli," ujar dia.
Kendati demikian, dia memuji mental bertanding anak asuhnya yang memiliki keinginan untuk berjuang sampai akhir dalam ajang supremasi tenis beregu putra tertinggi di dunia itu.
"Mental dan permainan kita sesungguhnya sudah bagus, hal itu juga terlihat dari pemain unggulan kita di sana David Agung Susanto yang sudah punya jiwa pemimpin, mental bagus dan tanggung jawab, kemarin terlihat dia sangat berusaha, namun memang nasib berkata lain," tutur dia.
"Karenanya dengan adanya turnamen Combiphar Tennis Open diharapkan anak-anak berubah mainnya dan lebih bagus lagi," tutur dia menambahkan.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017