Kalau alasannya persoalan cuaca, lalu mengapa hanya cabai rawit merah yang bermasalah?,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat harga cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di daerah itu, Senin, kembali melonjak dengan harga tertinggi mencapai Rp130 ribu per kilogram.
"Sampai sekarang (harga cabai) belum mengalami penurunan, bahkan di Pasar Kranggan Yogyakarta harganya melonjak menjadi Rp130.000 per kg," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Yuna Pancawati di Yogyakarta, Senin.
Yuna mengaku heran karena sesuai hasil pemantauan tidak ada sama sekali kelangkaan stok di tingkat pedagang. Meski demikian, ia menduga tingginya harga itu disebabkan keterlambatan pasokan.
"Kalau alasannya persoalan cuaca, lalu mengapa hanya cabai rawit merah yang bermasalah?," kata dia.
Menurut Yuna, untuk menekan harga cabai rawit merah di daerah Kementerian Perdagangan telah meminta Badan Urusan Logistisk (Bulog) DIY serta PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk melakukan operasi pasar (OP) cabai rawit merah. Di DIY, menurut dia, OP telah dilakukan Bulog Divre DIY.
"Bulog DIY sudah pernah melakukannya dengan membeli cabai langsung dari petani," kata dia.
Berdasarkan pemantauan Disperindag DIY harga cabai rawit merah per 6 Februari 2017 di Pasar Demangan mencapai Rp115.000 per kg, di Pasar Bringharjo mencapai Rp113.000 per kg, dan di Pasar Kranggan Yogyakarta mencapai Rp130.000 per kg. Harga itu melonjak dibandingkan akhir Januari 2017 yang rata-rata mencapai Rp102.000 per kg.
Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional DIY Miftahul Adha menyatakan masih akan melanjutkan operasi pasar cabai rawit merah melalui Rumah Pangan Kita hingga harga komoditas itu mampu ditekan kurang dari Rp50 ribu per kilogram.
Miftah mengatakan hingga saat ini ada 15 Rumah Pangan Kita (RPK) di Kota Yogyakarta yang masih aktif menyalurkan cabai rawit merah dari Bulog DIY dengan permintaan rata-rata 5-10 kg per hari dan menjual dengan harga Rp85.000 per kg."Masih akan kami lanjutkan hingga harganya betul-betul turun di bawah Rp50 ribu per kg," kata dia.
Agar lebih efektif menekan harga komoditas itu, menurut dia, OP cabai yang dimulai pada 11 Januari 2017 itu dipertimbangkan untuk dilakukan langsung di pasar-pasar tradisional di Kota Yogyakarta. Selain itu, harga jual cabai melalui OP juga akan terus dievaluasi dengan mempertimbangkan harga jual di kalangan petani.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017