Singapura (ANTARA News) - Sebuah film dengan latar belakang invasi pimpinan AS ke Irak meraih dua penghargaan bagi pembuat film Kurdi, Shawkat Amin Korki, di Festival Film Internasional Singapura (SIFF). "Crossing The Dust" menyisihkan sembilan unggulan lainnya untuk kategori sutradara terbaik di festival tersebut, yang berakhir Senin. Penghargaan lainnya yang dimenangi film itu adalah Network for the Promotion of Asian Cinema Jury Award. "Saya mempersembahkan film ini kepada rayat Kurdi. Saya berharap tak ada seorang pun yang tewas di Kurdistan atau Irak dan tak ada lagi perang di dunia, kata sutradara berusia 35 tahun itu, yang juga menulis skenario untuk film cerita debutannya. Unggulan lainnya untuk penghargaan sutradara terbaik adalah Garin Nugroho dari Indonesia. Dalam wawancaranya dengan AFP pada Sabtu lalu, sehari setelah menerima kedua penghargaan, Shawkat yang berpembawaan santai itu melukiskan film berdurasi 74 menit tersebut sebagai film anti-perang. Alur ceritanya meliputi kisah seputar dua tentara di kawasan otonomi Kurdistan, Irak utara, Azad dan Rashid, yang secara kebetulan menemukan seorang bocah Irak berusia lima tahun, Saddam, sedang menangis di pinggir jalan, pada hari yang sama diktator Irak, Saddam Hussein, digulingkan. Tanpa memandang perbedaan etnis, Azad berusaha membantu bocah itu menemukan kembali orang tuanya. Sebaliknya, Rashid, yang keluarganya habis akibat kekejaman pasukan Irak dalam kampanye anti-Kurdi pada dasawarsa 1980-an, berkeberatan dengan langkah sahabatnya. Azad tewas saat hendak melindungi anak itu dari pasukan Saddam, yang ingin mangambil kembali sang bocah. Rashid akhirnya menyingkirkan sifat permusuhannya dan melanjutkan tugas Azad membantu anak tersebut menemukan kembali orang tuanya. Menurut Shawkat, filmnya diangkat dari kisah sejati. Film Indonesia Film "Opera Jawa" menjadi film penutup festival ke-20 itu. "Opera Jawa" termasuk dalam 11 film yang dikompetisikan dalam Silver Screen Awards yang menyeleksi 300 film dari 45 negara. Selain "Opera Jawa", film-film Indonesia yang diputar pada festival dalam Forum Film Asia adalah film "Betina" karya Lola Amaria, film "3 Hari untuk Selamanya" karya Riri Riza dan film "Koper" karya Richard Oh. "Opera Jawa" sejak diluncurkannya pada 2006 telah memenagi sejumlah penghargaan, baik di dalam maupun luar negeri. Penghargaan tersebut antara lain aktris terbaik untuk Artika Sari Dewi, dan komposer terbaik untuk Rahayu Supanggah pada Penghargaan Film Asia di Hongkong serta penulisan cerita adaptasi terbaik (Garin Nugroho dan Armantono) di Festival film Indonesia. SIFF yang berdiri sejak 1987 memperkenalkan Silver Screen Award tahun 1991 dan telah juga membawa karya-karya Indonesia ke dunia internasional, seperti "Cinta dalam Sepotong Roti" arahan Garin. (*)
Copyright © ANTARA 2007