Kabul (ANTARA News) - Sedikitnya 42 orang telah kehilangan nyawa akibat salju dan udara yang membeku selama tiga hari belakangan di seluruh Afghanistan, demikian laporan para pejabat dan media lokal.
Salju sangat tebal juga mengakibatkan terhentinya lalu-lintas dan terhalangnya jalan di beberapa bagian negeri tersebut serta mengganggu hubungan jalan antara berbagai kabupaten dan ibu kota provinsi.
Bahkan Salang Pass, yang penting dan menghubungkan Ibu Kota Afghanistan, Kabul, dengan delapan provinsi di bagian utara negeri itu maih tertutup selama dua hari belakangan akibat salju tebal dan salju longsor.
Untuk menanggulangi masalah tersebut dan menghindari makin banyak korban jiwa berkaitan dengan salju, pemerintah mengumumkan Ahad sebagai hari libur.
Salju tebal juga telah melumpuhkan sebagian kehidupan di Kabul pada Ahad, sementara jalan lengang dan banyak toko tutup.
Pemerintah Kota Praja Kabul telah menyeru pengemudi agar mengikuti semua peraturan dan ketentuan lalu lintas mengenai hari saat salju turun, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam.
Walaupun salju terus turun dan cuara dingin telah menambah penderitaan keluarga miskin sementara harga kebutuhan pokoh termasuk kayu --yang digunakan untuk menghangatkan rumah-- telah melonjak, tak ada laporan mengenai orang meninggal atau kerusakan harta di Kabul.
Salju juga telah menghambat penerbangan dari dan ke bandar udara Kabul pada Ahad, kata para penumpang.
Di Provinsi Badakhshan, Afghanistan Utara, menurut media setempat, 18 orang telah kehilangan nyawa mereka dan 21 orang lagi cedera.
Lima orang telah jadi korban udara yang membeku di Provinsi Saripul di bagian utara negeri itu selama tiga hari belakangan, kata seorang pejabat setempat Aziz Rahman Aymaq.
Salju tebal yang turun, udara sangat dingin dan salju longsor telah menewaskan 16 orang di Kabupaten Siagurd dan Surkhparsa di Provinsi Parwan, Afghanistan Timur, kata beberapa pejabat setempat.
Banyak rumah, kata Hasan Reza Yusufi, anggota dewan di Provinsi Ghazni di Afghanistan Timur, telah rusak akiabt salju yang turun di provinsi tersebut.
Tiga orang, kata warga lokal, telah meninggal di Provinsi Ghor di bagian tengah negeri itu.
Namun Lembaga Penanganan Bencana Alam belum mengeluarkan pernyataan mengenai jumlah korban jiwa berkaitan dengan salju.
Sementara itu, Presiden Mohammad Ashraf Ghani, dalam satu pertemuan dengan menteri kabinet pada Sabtu malam (4/2), menginstruksikan lembaga pemerintah dan kementerian terkait agar menangani situasi yang muncul akibat salju tebal dan mengirim bantuan kepada orang yang memerlukan di negeri tersebut.
(Uu.C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017