Lebak (ANTARA News) - Produksi singkong atau ubi kayu di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tahun 2016 meningkat hingga mencapai 29.030 ton dari sebelumnya 21.409 ton.
"Meningkatnya produksi ubi kayu itu untuk dijadikan bahan baku kerajinan kripik juga dijadikan makanan alternatif pengganti beras," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Minggu.
Pemerintah daerah mendorong masyarakat agar mengembangkan tanaman singkong karena permintaan pasar cenderung meningkat.
Selain itu juga kegunaan ubi kayu dapat dijadikan makanan alternatif pengganti beras.
Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat agar memanfaatkan lahan miliknya untuk ditanami ubi kayu.
Selama ini, lahan pertanian singkong belum mengarah kepada petani monokultur karena mereka hanya dijadikan tanaman sampingan.
Padahal, tanaman ubi kayu bisa dijadikan sebagai makanan camilan dan alternatif pengganti beras.
"Kami berharap produksi singkong dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," katanya.
Menurut Dede, potensi pengembangan tanaman singkong di Kabupaten Lebak cukup luas karena merupakan daerah agraris.
Para petani di 28 kecamatan hampir semuanya terdapat tanaman singkong untuk dijadikan makanan alternatif dan stoknya melimpah.
Saat ini, permintaan ubi kayu meningkat juga harganya cukup bagus dengan kisaran antara Rp4.000 sampai Rp6.000/Kg.
Bahkan, petani singkong Kecamatan Maja dan Curugbitung setiap hari memasok singkong ke Tangerang.
Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017