Palu (ANTARA News) - Kemungkinan ini baru pertama kali terjadi di Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tengah melakukan kunjungan kerja di Palu, Sulawesi Tengah, memilih mengabaikan aturan keprotokoleran, dengan duduk bersila di bawah tenda dan makan siang bersama dengan seribuan buruh di Palu, Selasa. "Saya kira beliau merasa satu hati dengan para buruh yang hari ini tengah merayakan May Day (Hari Buruh se-Dunia), sehingga memilih makan bersama mereka yang tidak terjadwal," kata seorang staf kepresidenan di lokasi acara pekarangan penjemuran biji kakao milik PT Cocoa Perkasa Sulteng di Kelurahan Mamboro, Palu Utara. Acara makan bersama para buruh tersebut dihadiri Menko Kesra Aburizal Bakri, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Menteri PU, Gubernur Sulteng Bandjela Paliudju, dan Walikota Palu Rusdi Mastura. Sesuai makan bersama, Presiden Yudhoyono dan rombongan dihibur oleh musik band oleh penyedia acara. Bahkan, saat itu, Presiden menyempatkan diri menyumbangkan sebuah lagu "Manis dan Sayang" ciptaan Koes Plus. Tepuk tangan hadirin menggema di lokasi acara, mengiringi Presiden Yudhoyono yang kembali bernyanyi bersama para buruh setempat. PT Cocoa Perkasa Sulteng yang mempekerjakan lebih 1.000 karyawan itu merupakan salah satu eksportir kakao terbesar di Sulteng dan khabarnya menguasai sekitar 20 persen ekspor kakao provinsi ini ke Malaysia dan Singapura. Provinsi Sulteng sendiri setiap tahun mengekspor kakao ke mancanegara sekitar 200 ribu ton, atau menguasai 46 persen dari ekspor kakao nasional, dengan menghasilkan devisa lebih Rp2 triliun. (*)
Copyright © ANTARA 2007