Beirut (ANTARA News) - Menteri Negara Urusan Pembangunan Internasional Inggris Priti Patel dan Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi pada Sabtu (4/2) menyerukan di Beirut dukungan mendesak internasional buat pengungsi Suriah dan Lebanon.
Menurut satu pernyataan dari UNHCR, Grandi mengatakan setelah kunjungan gabungan ke Lembah Bekaa, Lebanon Timur, "situasi kemanusiaan buat pengungsi Suriah di Lebanon sangat serius. Mereka terentang sampai ke titik kritis dan demikian juga dengan masyarakat Lebanon, yang secara tanpa syarat telah menerima dan menampung mereka".
"Masyarakat internasional perlu menggandakan dukungannya buat Lebanon selama masa kritis ini dan berbagi tanggung jawab buat pengungsi serta masyarakat penampung mereka," kata Grandi.
Grandi mengeluarkan pernyataannya saat berada di satu permukiman tak resmi di Taalabaya, Bekaa Tengah, tempat delegasinya bertemu dengan keluarga pengungsi yang berbicara mengenai keprihatinan dan kekhawatiran mereka.
Permukiman tersebut, yang menampung hampir 60 keluarga, adalah salah satu dari 1.500 permukiman tak resmi di daerah itu, tempat UNHCR menyediakan bantuan musim dingin termasuk uang kontan dan alat berteduh, demikian laporan Xinhua.
Delegasi itu juga membahas kebutuhan sistem pendidikan Lebanon dengan Menteri Pendidikan Marwan Hamadeh selama kunjungan ke Sekolah Menengah Umum Taalabaya --tempat 600 siswa Suriah terdaftar untuk kelas pagi dan siang.
Sementara itu, Petel mengatakan, "Inggris telah menyampaikan janji kami tahun lalu, untuk menjangkau ratusan ribu pengungsi dan warga Lebanon --sekarang penting bahwa masyarakat internasional dan pemerintah penampung meningkatkan dana dan pembaruan yang diperlukan guna menuntaskan agenda ambisius yang disepakati di London."
Lebanon telah berada di garis depan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di seluruh dunia. Penduduk negeri tersebut telah tumbuh sebanyak 28 persen dalam waktu kurang dari lima tahun dengan rasio seorang pengungsi untuk setiap empat orang Lebanon.
Pemerintah Lebanon dan mitra nasional serta internasional pada Januari meminta 2,8 miliar dolar AS untuk menyediakan bantuan kemanusiaan kritis dan perlindungan serta penanaman modal pada prasarana umum di Lebanon, layanan dan ekonomi lokal pada 2017.
(C003)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017