Jakarta (ANTARA News) - Pengelola TransJakarta menyiapkan sejumlah rencana untuk mengantisipasi kegiatan pelayanan bus TransJakarta selama berlangsungnya aksi demonstrasi memperingati Hari Buruh Internasional yang akan berlangsung pada Selasa (1/5).
Manajer Pengendalian Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta, Rene Nunumete, di Jakarta, Selasa, memaparkan sesuai dengan standar prosedur yang ada, maka terdapat tiga tahap yang akan dilakukan bila aksi demonstrasi berlangsung dan menganggu pelayanan TransJakarta Koridor I Blok M-Kota.
"Kita akan menyesuaikan dengan kondisi terjadi di lapangan, jadi tidak akan langsung kita hentikan operasionalnya," katanya.
Pada tahap pertama, menurut Rene, bila massa mulai berada di sejumlah titik yang terjangkau pelayanan bus TransJakarta, maka akan dilakukan perlambatan pelayanan, artinya bus tetap melewati jalur normal, namun dengan kecepatan rendah dengan bantuan pengarahan dari petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan.
"Bila lebih dari 30 menit peserta aksi demonstrasi memenuhi jalur TransJakarta, maka kita akan melakukan pengalihan jalur layanan di beberapa halte dari mulai Tosari hingga Monas," ungkapnya.
Ia memaparkan bus dari arah Utara ke Selatan dari Dukuh Atas akan berbelok melewati depan Hotel Shangrila menuju Cideng Barat sampai ke Harmoni. Hal tersebut dilakukan bila massa berkonsentrasi di Bundaran Hotel Indonesia.
"Bila massa berkonsentrasi di Istana Merdeka, maka bus pada saat sampai di patung kuda dekat Kantor PT Indosat akan melalui Jalan Abdul Muis dan menuju Harmoni. Sedangkan dari arah Utara ke Selatan dari Harmoni kemudian belok ke kiri sampai Pasar Baru hingga Tugu Tani menuju arah Menteng dan langsung tembus ke Imam Bonjol sampai Tosari," katanya.
Bila situasi mengarah pada tindakan anarkis, Rene menyatakan TransJakarta akan menghentikan kegiatan operasionalnya di koridor terkait hingga suasana kembali normal dan tidak membahayakan petugas, penumpang maupun aset BLU TransJakarta.
Meski potensi gangguan pelayanan sebagian besar berada di wilayah pelayanan Koridor I, namun Rene menambahkan pihaknya juga mewaspadai gangguan pada enam koridor lainnya, terutama pada saat massa demonstran berangkat dan pulang dari aksi demonstrasi.
"Untuk itu kami selalu berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Kepolisian. Petugas kami sendiri yang melakukan pengamanan di lapangan akan disesuaikan jumlahnya dengan kebutuhan, terutama menjaga sejumlah halte yang dilalui aksi demonstrasi," tegasnya.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, usai rapat koordinasi pengamanan aksi demonstrasi hari buruh di Balaikota Jakarta Senin (30/4) memaparkan pihaknya meminta agar buruh tetap menjaga situasi dan tidak melakukan tindakan anarkis.
Diperkirakan 30.000 buruh dari 32 komponen akan melangsungkan aksi demonstrasi di sejumlah titik di Jakarta, antara lain Bundaran Hotel Indonesia, Istana Merdeka, kawasan Monas dan Gedung DPR. Menurut Gubernur DKI, setidaknya 15.000 buruh akan berdemo di depan Kantor Gubernur DKI dan Gedung DPRD DKI Jakarta.
Dalam pantauan ANTARA hingga pukul 08.30 WIB di kawasan Patung Tani belum terlihat kerumunan massa, meski demikian di sepanjang Jalan Merdeka Selatan, terutama di depan Kedutaan Besar AS, Kantor Wakil Presiden dan Balaikota Jakarta, aparat keamanan dari kepolisian sudah berjaga, termasuk beberapa kendaraan pemecah kerumuman massa "water canon". (*)
Copyright © ANTARA 2007